Viral Petani Pengalengan Protes Alih Fungsi Kebun Teh jadi Sayuran, Ini Kata PTPN

3 hours ago 1

BANDUNG, iNews.id – Video ratusan petani di kawasan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat memprotes alih fungsi kebun teh menjadi sayuran viral di media sosial

Para petani yang tergabung dalam Serikat Pekerja Perkebunan Teh PTPN menyuarakan kekecewaan mereka dengan membakar gubuk dan menggilas tanaman sayuran menggunakan mobil.

Ricuh di Asahan, Warga Protes Proyek di Tanah Bekas Pasar Kisaran Diduga Tak Miliki Izin

Baca Juga

Ricuh di Asahan, Warga Protes Proyek di Tanah Bekas Pasar Kisaran Diduga Tak Miliki Izin

Mereka kecewa karena alih fungsi lahan itu membuat pemetik teh kehilangan pekerjaan.

“Karena lahannya berubah, kami nggak bisa lagi memetik teh. Padahal mayoritas warga di sini memang hidup dari sana,” ungkap seorang petani, Wildan Awaludin, Selasa (22/4/2025).

Warga Demo BPN Sidoarjo Protes Penerbitan HGB di Laut

Baca Juga

Warga Demo BPN Sidoarjo Protes Penerbitan HGB di Laut

Wildan juga menuturkan bahwa sebagian besar pohon teh di kawasan tersebut telah dibabat habis oleh oknum tak bertanggung jawab.

Menurut dia, proses alih fungsi itu melibatkan warga setempat yang diduga dibayar untuk membantu penggarapan lahan.

“Mungkin karena kondisi ekonomi juga, jadi saat disuruh ngerjain, ya mereka kerjakan saja. Akibatnya sekarang banyak pohon teh yang habis,” katanya.

Menanggapi hal ini, pemerintah daerah dan pihak PTPN telah merespons dengan rencana penghijauan ulang. Namun, ketika proses penanaman dimulai pada Senin (21/4/2025), emosi para petani sempat memuncak.

“Waktu penanaman, warga langsung marah karena lahan teh yang dulunya jadi sumber penghidupan mereka sekarang jadi kebun sayur,” kata Plt Camat Pangalengan, Vena Andriawan.

Vena menyebutkan dari total 6.000 hektar lahan yang dikelola PTPN di Pangalengan, sebanyak 100 hektar telah dikerjasamakan secara resmi untuk wisata. Namun, lahan yang diprotes oleh para petani ini merupakan bagian dari sekitar 90 hektar lainnya yang diduga diserobot secara ilegal.

“Yang 100 hektar memang legal. Tapi yang sekarang ramai itu adalah lahan yang diserobot warga, dan itu tidak ada izin,” ujarnya.

Ia menambahkan, pihak PTPN mengakui jika pengawasan terhadap ribuan hektar lahan tersebut tidak mudah dilakukan.

“Pihak PTPN punya keterbatasan personel. Jadi kalau mereka jaga di satu titik, titik lain bisa saja dijarah. Ini kejadian seperti kucing-kucingan,” katanya.

Vena menambahkan, aksi perusakan lahan teh biasanya dilakukan malam hari, sehingga warga baru mengetahui saat pagi tiba. “Subuh-subuh tahu-tahu sudah gundul. Ketika diperbaiki, tempat lain rusak lagi. Lama-lama jadi kebun sayur,” tambahnya.

Kapolsek Pangalengan AKP Edi Pramana menyatakan pihaknya tengah mendalami kasus ini. “Saat ini kami masih melakukan penyelidikan terkait dugaan alih fungsi lahan tersebut,” ujarnya.

Edi membenarkan bahwa dalam aksi penghijauan kemarin, sejumlah petani tersulut emosi hingga mencabut tanaman sayur dan membongkar beberapa saung.

Editor: Kastolani Marzuki

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |