REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Bandung (Unisba) melakukan pendampingan pada pelaku UMKM di Desa Mekarmanik, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Enam unit usaha yang menjadi objek kajian meliputi keripik singkong, singkong frozen, madu lebah, manisan pepaya, kopi, dan sale pisang.
Kegiatan yang digelar dalam rangka kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini, digelar pada 17–19 Desember 2025. Kegiatan ini mengusung tema “Strategi Pengembangan UMKM” dan melibatkan mahasiswa semester lima.
Ke depan, Prodi Ekonomi Pembangunan FEB Unisba berencana untuk menetapkan Desa Mekarmanik sebagai desa binaan selama empat tahun berturut-turut, sehingga setiap angkatan mahasiswa dapat melanjutkan program yang telah dirintis sebelumnya.
Menurut Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan FEB Unisba, Dr. Nurfahmiyati, S.E., M.Si, KKL, kegiatan ini merupakan implementasi langsung dari mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diterjunkan ke lapangan untuk menganalisis kelayakan dan potensi pengembangan unit-unit usaha yang ada di desa.
“Ini adalah implementasi dari mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis. Mahasiswa kami terjunkan langsung untuk melihat sejauh mana unit-unit usaha di desa ini layak untuk dijalankan atau dikembangkan,” ujar Dr Nurfahmiyati.
Sebanyak 32 mahasiswa terlibat dalam kegiatan ini dan dibagi ke dalam enam kelompok, dengan masing-masing kelompok mendampingi satu pelaku UMKM.
Dr Nurfahmiyati mengatakan, kegiatan KKL tahun ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan serupa yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya. “Tahun lalu kami fokus melihat potensi desa, seperti komoditas kopi dan bawang. Tahun ini kami tindak lanjuti dengan lebih spesifik pada unit-unit usahanya atau UMKM-nya,” katanya.
Selama tiga hari pelaksanaan, kata dia, mahasiswa melakukan serangkaian kegiatan terstruktur. Pada hari pertama, mahasiswa melakukan observasi awal dan wawancara menggunakan kuesioner kepada para pelaku usaha. Hari kedua, difokuskan pada penyusunan laporan analisis. Sementara hari terakhir, mahasiswa mempresentasikan hasil kajiannya di hadapan perangkat desa dan para pelaku UMKM setempat.
Dr Nurfahmiyati menegaskan, kegiatan KKL ini dirancang untuk mewujudkan konsep “Kampus Berdampak”, yakni kehadiran perguruan tinggi yang memberikan manfaat nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat.
“Kami tidak ingin hanya datang lalu pergi. Ada langkah konkret yang kami lakukan, seperti pendampingan legalitas usaha melalui pengurusan Sertifikat Halal. Untuk produk ‘Kopi Rasa Galor’ sertifikat halalnya sudah terbit, dan saat ini kami sedang mengupayakan untuk merek lainnya,” katanya.
Selain itu, mahasiswa juga membantu aspek branding melalui pembuatan logo dan desain kemasan, serta mendukung pemasaran produk dengan menggandeng Koperasi Karyawan dan Dosen (Kopkardos) Unisba. Produk-produk UMKM warga, salah satunya merek Liapik, yang sudah dipasarkan melalui food truck yang berada di lingkungan kampus Unisba.
“Skema ini sudah disesuaikan dengan kurikulum. Di semester empat mahasiswa mendapatkan teori metode penelitian, semester lima praktik melalui KKL, semester enam magang, dan semester tujuh atau delapan fokus ke skripsi. Jalurnya sistematis dan berkesinambungan,” papar Dr Nurfahmiya.
.png)
2 hours ago
1








































