akuisisi Probiotec dilakukan untuk memperluas jaringan distribusi global, sekaligus memperkaya portofolio produk farmasi yang dimiliki Perseroan.
Tumbuh 173 Persen, Pendapatan Pyridam Farma (PYFA) Tembus Rp1,92 Triliun (foto: iNews Media Group)
IDXChannel - PT Pyridam Farma Tbk (Kode Saham: PYFA) baru saja mengumumkan hasil kinerjanya di sepanjang 2024 lalu, dengan capaian pendapatan mencapai Rp1,92 triliun.
Capaian itu melonjak hingga 173 persen dibanding realisasi pendapatan perusahaan farmasi tersebut pada periode 2023, yang tercatat baru mencapai Rp702 miliar. Tren kinerja positif juga nampak dari posisi EBITDA sebesar Rp71,6 miliar, yang menunjukkan fundamental bisnis yang solid di tengah transformasi strategis.
Menurut Direktur Keuangan PYFA, Yenfrino Gunadi, tren pertumbuhan didorong oleh ekspansi bisnis jasa Contract Development and Manufacturing Organization (CDMO) farmasi dan suplemen, peningkatan distribusi produk melalui lini brand PYFAHEALTH dan PYFABEAUTY, serta akuisisi 100 saham saham Probiotec Ltd, sebuah perusahaan farmasi asal Australia.
Sebagaimana terangkum dalam Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2024 lalu, PYFA mencatat kenaikan total asset hampir empat kali lipat menjadi Rp5,81 triliun. Sementara total ekuitas juga meningkat hampir TIGA kali lipat menjadi Rp357 miliar.
"Selain itu, right issues kami juga sukses menyerap Rp1,07 triliun. Lalu penerbitan obligasi sebesar Rp398 miliar juga sukses, dengan tingkat respons pasar yang kuat," ujar Yenfrino, dalam keterangan resminya, Senin (28/4/2025).
Menurut Yenfrino, akuisisi Probiotec dilakukan untuk memperluas jaringan distribusi global, sekaligus memperkaya portofolio produk farmasi yang dimiliki Perseroan. Strategi akuisisi disebut Yenfrino sebagai salah satu kunci yang mendorong lonjakan pendapatan PYFA yang naik 173 persen, atau hampir 2,5 kali pada periode yang sama.
"Hasil kinerja 2024 menjadi bukti ketahanan dan transformasi strategis PYFA, dengan berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang didorong oleh akuisisi Probiotec dan ekspansi bisnis yang terukur dan arus kas dan struktur modal kami tetap solid," ujar Yenfrino.
Sedangkan untuk kinerja di 2025, dikatakan Yenfrino, akan lebih difokuskan pada integrasi Probiotec, efisiensi operasional, dan penguatan posisi pasar di Asia Pasifik.
Melihat dari laporan arus kas, PYFA mengadopsi manajemen arus kas yang proaktif, dengan mengelola arus kas melalui aktivitas investasi dan pendanaan. Penerimaan dividen dari investasi saham dan hasil penjualan aset tetap menunjukkan upaya Perseroan dalam mengoptimalkan alokasi sumber daya. Yenfrino menjelaskan, Laporan Keuangn yang telah diterbitkan Perseroan juga telah diaudit Auditor Independen Erns & Young Indonesia (EY), dan telah dinyataka wajar tanpa modifikasian.
"Ini mencerminkan tata Kelola keuangan yang transparan dan terpercaya. PYFA menunjukkan kehati-hatian dan kematangan dalam pengelolaan risiko, dari Debt-to-Equity Ratio (DER) yang tetap terkendali berkat peningkatan ekuitas dan struktur pembiayaan yang seimbang antara utang dan ekuitas," ujar Yenfrino.
(taufan sukma)