BRI bantu Khamid bangkit dari keterpurukan pandemi lewat KUR, bawa semangat baru bagi UMKM warung nasi di Jakarta Selatan
BRI bantu Khamid bangkit dari keterpurukan pandemi lewat KUR, bawa semangat baru bagi UMKM warung nasi di Jakarta Selatan. (foto: ibnu/IDXChannel)
IDXChannel- Roda kehidupan terus berputar, kadang berada di atas, kadang berganti di bawah. Itulah yang dirasakan Khamid seorang penjual nasi sayur di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan.
Khamid membangun usaha warung nasinya sejak 2004. Berbekal modal seadanya dan keterampilan memasak, Khamid mulai segala usahanya dari nol.
Khamid awalnya hanya berjualan di pinggir jalan. Dia mengembangkan usahanya sendiri hingga bisa menikahi gadis Cilacap pujaan hatinya.
Kesabaran Khamid Berbuah Manis
Khamid pun mengajak sang istri merantau ke Jakarta untuk mengembangkan usaha warung nasi yang sudah dirintisnya. Kesabaran dan ketelatenan sang istri membuat warung nasi Khamid semakin berkembang.
"Setelah buka warung nasi sayur saya menikah dan ajak dari Cilacap ke Jakarta. Setahun setelahnya saya punya anak pertama," ujar Khamid ditemui di kediamannya, beberapa waktu lalu.
Seiring berjalannya waktu, warung nasi Khamid makin besar. Dia mulai berpindah dari pinggir jalan ke warung yang lebih layak. Tak hanya berpindah tempat, Khamid juga memiliki lima karyawan untuk membantunya berjualan.
Bagi Khamid memasak bukan hanya sekadar menghidangkan makanan untuk pelanggan. Khamid mengedepankan kenyamanan dan pelayanan yang ramah untuk setiap pelanggan. Baginya pelanggan layaknya keluarga sendiri yang harus dilayani dengan sebaik mungkin.
"Saya ingin setiap orang yang makan di sini merasa seperti di rumah sendiri. Makan di sini bukan hanya soal kenyang, tapi soal kenyamanan dan kenangan," ujarnya.
Usaha Warung Nasi Khamid Dihantam Pandemi Covid-19
Setelah bertahun-tahun merasakan keindahan dari hasil usahanya, rintangan mulai datang di awal 2016. Munculnya layanan pesan antar makanan membuat usaha warung nasi Khamid mulai sepi.
Namun, Khamid tak menyerah. Khamid terus memberikan sajian terbaik untuk para pelanggan setianya meski jumlahnya semakin berkurang.
"Saya selalu memilih bahan yang segar. Saya juga tidak pernah mengurangi bumbu-bumbu agar tidak mempengaruhi rasa," ucapnya.
Hantaman itu tak berhenti justru semakin kuat. Pandemi Covid-19 di awal 2020 benar-benar memukul Khamid.
Warung nasi yang dirintisnya sejak 2004 terpaksa harus tutup sementara. Tak ada lagi penghasilan hampir membuat Khamid putus asa. Sebab, istri dan anaknya harus tetap diberi nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Makan aja susah hampir putus asa soal masa depan keluarganya," kata Khamid.
Bangkit dengan KUR BRI
Sebagai kepala keluarga, Khamid tak menyerah kepada keadaan. Setelah pandemi berangsur pulih dan usaha mulai kembali bangkit. Khamid memulai memutar otak.
Khamid lantas mencoba mengajukan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Rakyat Indonesia (BBRI) untuk membangun kembali usahanya. Khamid awalnya hanya mengambil pinjaman Rp30 juta dengan tenor dua tahun.
Uang pinjaman KUR BRI digunakan untuk merintis kembali usahanya yang sempat tutup. Lalu Khamid tak ragu kembali mengambil pinjaman kedua hingga akhirnya usaha warung nasinya kembali bergerak perlahan.
"Tertolong banget adanya KUR, jadi kayak ada semangat untuk kembali membangun usaha. Setelah angsuran pertama, saya pinjam lagi Rp40 juta ke BRI," ucapnya.
Kini usaha warung nasi sayur Khamid sudah kembali pulih. Kini usahanya semakin maju dengan berbagai inovasi dari BRI, salah satunya QRIS.
Sementara itu, Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi mengatakan KUR merupakan bagian dari strategi perusahaan memperluas akses pembiayaan yang inklusif dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Penyaluran KUR berfokus pada sektor produktif merupakan bentuk keberpihakan nyata BRI terhadap pembangunan ekonomi nasional.
"BRI meyakini bahwa pembiayaan yang tepat sasaran dapat menciptakan multiplier effect yang signifikan, khususnya dalam mendorong kemandirian usaha dan membuka lapangan pekerjaan,” ujarnya lewat keterangan resmi.
Pada kuartal I-2025, BBRI sudah menyalurkan KUR sebesar Rp42,23 triliun. Penyaluran kredit bunga rendah ini merupakan komitmen BRI dalam memperkuat ekonomi kerakyatan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sebanyak 975 ribu debitur pengusaha UMKM memperoleh manfaat KUR yang disalurkan BRI. Angka KUR pada kuartal I-2025 itu setara 24,13 persen dari alokasi yang ditetapkan pemerintah kepada BRI sebesar Rp175 triliun.