Saham Grup Panin PNBN-PNLF Cs Kompak Tergelincir, Ada Apa?

9 hours ago 7

Saham-saham yang tergabung dalam Grup Panin kompak melemah pada penutupan sesi pertama perdagangan Selasa (29/4/2025).

Saham Grup Panin PNBN-PNLF Cs Kompak Tergelincir, Ada Apa? (Foto: Freepik)

Saham Grup Panin PNBN-PNLF Cs Kompak Tergelincir, Ada Apa? (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham-saham yang tergabung dalam Grup Panin kompak melemah pada penutupan sesi pertama perdagangan Selasa (29/4/2025), kehilangan momentum reli yang sempat terbentuk sejak pertengahan April.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga pukul 12.00 WIB, saham PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) turun 4,24 persen ke level Rp1.580 per saham dengan nilai transaksi mencapai Rp10,3 miliar dan volume perdagangan 6,5 juta saham.

Saham PT Paninvest Tbk (PNIN) ikut melemah 3,27 persen, disusul PT Panin Sekuritas Tbk (PANS) yang turun 2,56 persen, dan PT Panin Financial Tbk (PNLF) yang terkoreksi 1,03 persen.

Sebelumnya, saham Grup Panin sempat mencatatkan kenaikan tajam pada pertengahan April hingga awal pekan lalu, dipicu spekulasi pasar soal potensi akuisisi terhadap Panin Bank (PNBN) yang kembali mencuat.

Pada akhir Maret, DBS Group disebut-sebut sebagai kandidat terkuat untuk mengakuisisi saham pengendali Panin Bank. Bank asal Singapura yang juga merupakan bank terbesar di Asia Tenggara ini tengah bersaing dalam proses penawaran, menurut sumber yang mengetahui perkembangan tersebut.

Salah satu sumber Reuters menyebut, bank asal Singapura ini bersaing dengan CIMB Group dari Malaysia dalam putaran kedua proses penawaran.

Sekitar 86 persen saham Bank Panin, bank terbesar ke-12 di Indonesia, tengah ditawarkan untuk dijual.

ANZ, yang memiliki 39 persen saham berdasarkan data LSEG, sudah berupaya melepas kepemilikannya sejak 2013. Sementara itu, mengutip sumber, keluarga Gunawan terbuka untuk menjual sebagian sahamnya, bergantung pada harga penawaran.

Penawaran final dijadwalkan pada akhir April atau awal Mei, tergantung kondisi pasar, menurut dua sumber lainnya. Namun, keputusan para penawar bisa saja berubah.

DBS, ANZ, dan CIMB saat itu enggan berkomentar. Sementara itu, Direktur Utama Bank Panin, Herwidayatmo, mengarahkan permintaan komentar Reuters kepada pemegang saham pengendali.

Jika akuisisi ini terwujud, transaksi ini akan menjadi kesepakatan pertama di bawah kepemimpinan CEO baru DBS, Tan Su Shan.

Tan, yang mulai menjabat pada 28 Maret, sebelumnya menyatakan kepada Reuters bahwa DBS terbuka untuk akuisisi tambahan selama sesuai dengan strategi, menciptakan nilai tambah, dan menguntungkan dalam periode yang wajar.

Analis menilai, akuisisi ini bisa membawa DBS—yang sudah memiliki unit usaha di Indonesia—masuk ke jajaran 10 bank terbesar di Tanah Air. Saat ini, PT Bank DBS Indonesia mengoperasikan satu kantor pusat, 33 kantor cabang, dan memiliki 3.011 karyawan di 15 kota besar, menurut situs resmi bank tersebut.

Bank Panin bergerak di sektor pembiayaan konsumen hingga wealth management. Sebelumnya, Oversea-Chinese Banking Corp (OCBC) dari Singapura dan Sumitomo Mitsui dari Jepang juga sempat tertarik mengakuisisi saham bank ini.

Bank Panin, atau Bank Pan Indonesia, didirikan oleh Mu’min Ali Gunawan pada 1971 dan melantai di Bursa Efek Jakarta (BEJ, sebelum menjadi BEI) pada 1982. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |