CNN Indonesia
Selasa, 04 Mar 2025 08:46 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Amerika Serikat Donald Trump meningkatkan ancamannya terhadap Presiden Volodymyr Zelensky dengan menyiratkan bahwa pemimpin Ukraina itu "tidak akan bertahan lama" tanpa kesepakatan gencatan senjata dengan Rusia.
Ancaman itu menjadi yang terbaru dari Trump setelah drama pengusiran yang ia lakukan terhadap Zelensky saat mengunjungi Gedung Putih pada Jumat lalu. Pengusiran terjadi usai Trump dan Zelensky terlibat cekcok saat melakukan pertemuan di hadapan media.
Pada Senin (3/3), Trump kembali mengkritik keras Zelensky karena mengatakan perang bisa berlangsung lama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menegaskan Presiden Ukraina itu seharusnya "lebih menghargai" miliaran dolar bantuan militer yang diberikan AS untuk membantu Kyiv melawan Rusia selama tiga tahun terakhir.
Trump mengatakan seharusnya Zelensky mau bersikap kooperatif dengan usulan AS terkait kesepakatan gencatan senjata dengan Rusia yang menurutnya "tidak terlalu sulit untuk dicapai."
"Itu (kesepakatan gencatan senjata) bisa dibuat dengan sangat cepat. Sekarang, mungkin ada seseorang yang tidak ingin membuat kesepakatan, dan jika ada yang tidak ingin membuat kesepakatan, saya pikir orang itu (Zelensky) tidak akan bertahan lama," kata Trump seperti dikutip AFP.
"Orang itu tidak akan didengar terlalu lama, karena saya percaya Rusia ingin mencapai kesepakatan. Saya juga yakin rakyat Ukraina tentu ingin mencapai kesepakatan," paparnya menambahkan.
Sebelumnya pada akhir pekan lalu, Zelensky bertemu dengan para pemimpin Eropa di Inggris setelah kunjungannya ke AS berakhir buruk pada Jumat pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Zelensky mengatakan akhir dari invasi Rusia di Ukraina masih jauh.
Trump mengecam Zelensky atas pernyataannya itu.
"Pernyataan ini adalah yang terburuk yang bisa diucapkan oleh Zelensky, dan Amerika tidak akan memberikan toleransi lebih lama lagi," kata Trump di platform Truth Social miliknya.
"Orang ini tidak menginginkan perdamaian selama masih mendapat dukungan dari Amerika," ujarnya lagi.
Trump juga menuduh para pemimpin Eropa lemah, dengan mengatakan bahwa mereka "dengan terang-terangan menyatakan bahwa mereka tidak bisa menjalankan tugas tanpa AS."
"Mungkin bukan pernyataan yang baik dalam menunjukkan kekuatan melawan Rusia. Apa yang mereka pikirkan?" kata Trump di Truth Social.
Serangan Trump ini terjadi setelah pertemuannya dengan Zelensky di Gedung Putih pada Jumat lalu berubah menjadi pertengkaran sengit di depan kamera.
Trump dan Wakil Presiden AS JD Vance meninggikan suara dan menuduh Zelensky tidak sopan serta tidak tahu berterima kasih atas bantuan militer AS, sementara Zelensky terus menuntut jaminan keamanan dari Amerika sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata.
Zelensky kemudian diminta meninggalkan Gedung Putih, dengan kesepakatan penting yang memberi Washington akses istimewa ke sumber daya mineral Ukraina dibiarkan tanpa tanda tangan.
(rds)