HSBC Global Private Banking (HSBC GPB) menilai kurs rupiah masih menghadapi sejumlah tekanan di 2025 lantaran dolar Amerika Serikat (USD) yang semakin kuat.
Tekanan Dolar AS Masih Kuat, Bagaimana Peluang Rupiah di 2025? Foto: MNC Media.
IDXChannel - HSBC Global Private Banking (HSBC GPB) menilai kurs rupiah masih menghadapi sejumlah tekanan di 2025 lantaran dolar Amerika Serikat (USD) yang semakin kuat.
Meski demikian, Chief Investment Officer, Southeast Asia and ASEAN for Private Banking and Wealth Management HSBC, James Cheo masih optimistis dengan mata uang garuda karena daya tarik imbal hasilnya.
"Kami memperkirakan nilai tukar USD-IDR akan mencapai Rp16.300 per USD pada akhir tahun. Bank Indonesia diperkirakan melakukan tiga kali penurunan suku bunga acuan di tahun 2025, yaitu 35 basis poin di kuartal pertama dan 50 basis poin di kuartal kedua. Dengan demikian, suku bunga acuan akan turun menjadi 5,25 persen pada bulan Juni dari 6 persen saat ini," kata James dalam Media Briefing HSBC di Jakarta, Kamis (9/1/2025).
Penurunan suku bunga BI di awal tahun ini, memperkuat rekomendasi HSBC GPB untuk berinvestasi lebih banyak pada obligasi rupiah dan obligasi berkualitas tinggi yang diterbitkan oleh BUMN.
Adapun optimisme terhadap rupiah juga akan ditunjang kondisi perekonomian Indonesia pada 2025, yang kemungkinan besar diuntungkan dari kombinasi antara pembangunan infrastruktur, diversifikasi ekspor, dan konsumsi domestik yang kuat.
"Kebijakan pemerintah yang berkelanjutan menjadi faktor kunci. Ekonomi Indonesia kemungkinan akan mengalami investasi yang signifikan di bidang infrastruktur dan permintaan domestik yang sehat," tuturnya.