Cikal Bintang
, Jurnalis-Kamis, 13 Maret 2025 |09:45 WIB
Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung. (Foto: PBSI)
BIRMINGHAM – Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, mengakui tak senang dengan penampilannya di babak pertama 32 besar All England 2025. Gregoria bertekad untuk memperbaiki segala kesalahan itu agar dapat maksimal di babak 16 besar turnamen super 1000 tersebut.
Gregoria Mariska mengunci tiket babak 16 besar setelah mengalahkan tunggal putri asal Kanada, Michelle Li, di Utilita Arena, Birmingham, Inggris pada Rabu 12 Maret 2925 kemarin. Gregoria berhasil menang dalam dua gim langsung dengan skor 21-18 dan 21-17.
1. Gregoria Tak Puas
Walau menang meyakinkan dalam dua gim, Gregoria mengatakan masih ada yang mengganjal dari permainannya. Tunggal putri kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah itu menjelaskan masih banyak kesalahan sendiri yang merugikannya.
“Jujur hari ini (kemarin) bermainnya belum sesuai yang saya inginkan, masih banyak melakukan kesalahan yang tidak perlu tapi bersyukur bisa lewat dan bisa menang,” ujar Gregoria dikutip dari rilis resmi PBSI, Kamis (13/3/2025).
“Baik di gim pertama dan gim kedua saya sebenarnya tahu hilang poinnya kenapa, kebanyakan dari kesalahan sendiri jadi saat tertinggal di pikiran jangan terlalu banyak mau pukulan bagus, masuk saja dulu. Selain itu, mencoba lebih tenang, lebih tahan di rel-reli dan tidak terburu-buru,” sambungnya.

2. Penyebab Banyak Lakukan Kesalahan
Gregoria mengakui ketegangan menjadi salah satu faktor dirinya menjadi eror sendiri dalam laga tersebut. Oleh sebab itu, tunggal putri berusia 25 tahun tersebut akan belajar dari kesalahan yang sudah diperbuat.
“Tegang pasti ada karena ini pertandingan pertama, saya juga punya ekspektasi sendiri. Semoga besok (hari ini) saya bisa lebih menguasai diri supaya bisa lebih tenang terutama saat posisi sulit atau tertekan,” tutur Gregoria.
Gara-gara kesalahan sendiri, Gregoria memang kesulitan menghadapi tunggal putri Kanada tersebut. Ia kesulitan saat memulai permainannya di Utilita Arena, Birmingham, Inggris kemarin.