Selamat! Gubernur Khofifah Raih Penghargaan Leading Women Awards 2025

8 hours ago 3

Selamat! Gubernur Khofifah Raih Penghargaan Leading Women Awards 2025

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima penghargaan dalam ajang Leading Women Awards 2025. (Foto: dok Pemprov Jatim)

JAKARTA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima penghargaan kategori Outstanding Contribution to Social Development Award dalam ajang Leading Women Awards 2025 yang digelar di Auditorium Menara Bank Mega Jakarta, Kamis (15/5) malam.

Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kiprah dan dedikasi Gubernur Khofifah dalam pembangunan sosial yang inklusif dan berkeadilan di Jawa Timur.

Khofifah dinilai berhasil mendorong berbagai program strategis yang berdampak nyata dalam bidang pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, pengentasan kemiskinan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Atas penghargaan ini, Khofifah menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh stakeholders mulai dari kepala daerah se-Jatim, hingga relawan yang selama ini bekerja keras dalam meningkatkan kesejahteraan sosial di Bumi Majapahit.

"Ini adalah hasil kerja bersama seluruh elemen masyarakat Jawa Timur. Khususnya para pilar sosial di Jatim mulai dari TKSK, Pendamping PKH dan PKH Plus, Tagana, Jatim Social Care (JSC) serta lainnya. Mereka yang selama ini berkolaborasi dan membersamai kami, bergerak cepat dalam mengatasi setiap persoalan sosial di Jatim,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa terkait program dalam meningkatkan pembangunan sosial di Jawa Timur telah terangkum di Nawa Bhakti Satya. Dari segi pemberdayaan perempuan misalnya, ada Jatim Puspa dan bantuan untuk Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) yang menjadi tulang punggung pemberdayaan ekonomi perempuan di daerah.

Selain itu juga terdapat program bantuan Kewirausahaan Inklusif Produktif (KIP) dalam Putri Jawara atau Perempuan Tangguh Mandiri Jawa Timur Sejahtera.

“Program tersebut sebagai upaya keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat yang belum terjangkau bantuan sosial. Mereka bukan hanya tulang rusuk, tetapi tulang punggung keluarga," tuturnya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, angka kekerasan terhadap perempuan di Jatim mengalami penurunan signifikan dalam tiga tahun terakhir. Pada 2022 tercatat 968 kasus, turun menjadi 802 pada 2023, dan kemudian 640 pada 2024.

Di sisi lain, dalam memberikan perlindungan dan kenyamanan masyarakat, ada program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu). Sejauh ini telah ada 33.745 unit rumah yang telah direnovasi.

"Ini sudah menjadi komitmen kami di Jawa Timur. Kami ingin memberikan lingkungan hidup yang lebih layak, aman, dan sehat bagi keluarga, khususnya anak-anak dan perempuan," katanya.

Tak hanya itu, dari sisi kemiskinan, Khofifah dinilai berhasil dalam melakukan gebrakan pengentasan kemiskinan khususnya kemiskinan ekstrem.

Data BPS menunjukkan bahwa persentase penduduk miskin di Jawa Timur pada September 2024 turun menjadi 9,56 persen, angka ini terus menurun dibanding Maret 2024. Bahkan, dalam kurun lima tahun terakhir, lebih dari 603 ribu warga Jatim berhasil keluar dari garis kemiskinan.

Capaian luar biasa juga terlihat pada penurunan kemiskinan ekstrem, yang melesat turun dari 4,40 persen pada 2020 menjadi 0,66 persen per Maret 2024. Upaya ini ditopang oleh berbagai kebijakan seperti bantuan sosial, pemberdayaan ekonomi lokal, dan perbaikan infrastruktur dasar di desa-desa.

"Karena kolaborasi bersama tadi sehingga kita mampu menyediakan bantalan ekonomi dan sosial bagi masyarakat, yang pada akhirnya berdampak pada menurunnya kemiskinan di Jatim," kata Khofifah.

Kemajuan pembangunan sosial di Jatim, imbuhnya, turut tercermin dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mencapai 75,35 pada 2024. Angka ini melampaui rata-rata nasional.

Di samping itu, jumlah Desa Mandiri pun meningkat signifikan, mencapai 4.019 desa, menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi dengan jumlah desa mandiri terbanyak di Indonesia.

"Kuncinya itu ada social protection, ada masyarakat yang powerless yang rentan. Ini yang harus dilindungi. Sementara yang sudah mandiri harus diberikan pemberdayaan," ucapnya.

Selain Khofifah, penghargaan juga diberikan kepada Utusan Khusus Sekjen PBB Bidang Air Retno Marsudi dengan kategori Outstanding Leadership in Diplomatic and Global Politics, serta Menteri PAN-RB Rini Widyantini untuk kategori Outstanding Leadhership in Bereaucratic Transformation and Reform.

Berikutnya, Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hedianti Soeharto juga menerima penghargaan untuk kategori Outstanding Woman in Preserving The Traditional Fabric Industry, Ketua DPR RI Puan Maharani dengan kategori Outstanding Leadership in Politics and Government serta Menteri Komdigi Meutya Hafid untuk kategori Dedication in Digital Transformation.

(Agustina Wulandari )

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

Follow

Berita Terkait

Telusuri berita news lainnya

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |