Suntikan Rp55 Triliun Bikin Mandiri Kian Agresif Biayai Usaha

3 hours ago 3

Tangkapan layar Paparan Publik Laporan Keuangan Triwulan II/2025 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang digelar secara daring, Jumat (19/9/2025). Dian Fath Risalah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah menempatkan dana Rp200 triliun di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk memperkuat likuiditas perbankan. Dari jumlah itu, Bank Mandiri memperoleh alokasi Rp55 triliun yang akan difokuskan untuk pembiayaan sektor produktif, terutama UMKM.

“Bank Mandiri juga mendukung langkah pemerintah memperkuat perekonomian melalui penempatan dana SAL sebesar Rp55 triliun. Penempatan dana ini memperkuat likuiditas serta kapasitas pembiayaan Bank Mandiri untuk meningkatkan penyaluran kredit ke sektor-sektor prioritas pemerintah, terutama UMKM dan sektor produktif yang berkontribusi pada peningkatan daya saing ekspor, penciptaan lapangan kerja, dan penguatan ekonomi kerakyatan,” kata Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Mochamad Rizaldi dalam paparan kinerja Bank Mandiri semester I 2025 di Jakarta, Jumat (19/9/2025).

Ia menegaskan, kebijakan ini sejalan dengan peran Bank Mandiri sebagai agen pembangunan. “Sebagai agen pembangunan, kebijakan ini sejalan dengan komitmen kami untuk mengakselerasi fungsi intermediasi dan menjaga stabilitas sistem keuangan,” ujarnya.

Rizaldi menambahkan, Bank Mandiri memiliki ruang menjaga margin dan profitabilitas di tengah dinamika pasar. “Dengan basis dana murah dan permodalan yang solid, margin serta profitabilitas Bank Mandiri memiliki ruang untuk menyerap dinamika pasar, sekaligus memberikan fleksibilitas menyesuaikan harga dan alokasi portofolio sesuai kebijakan fiskal dan risk appetite yang terjaga,” jelasnya.

Hingga Juni 2025, kredit konsolidasi Bank Mandiri mencapai Rp1.701 triliun atau tumbuh 11 persen year-on-year, lebih tinggi dari pertumbuhan industri 7,03 persen. Dana pihak ketiga juga naik 10,7 persen menjadi Rp1.828 triliun. Rasio kredit bermasalah (NPL) tetap terjaga di level 1,08 persen dengan pencadangan 273 persen.

“Komitmen kami adalah memastikan pertumbuhan kredit yang sehat dengan manajemen risiko yang disiplin,” tambah Rizaldi.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |