SUKOHARJO, iNews.id – Sosok Hakim Djuyamto menyita perhatian publik setelah ditetapkan tersangka oleh Kejaksaan Agung terkait kasus suap penanganan perkara korupsi ekspor crude palm oil (CPO) di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat.
Djuyamto menjadi tersangka perkara kasus suap dan gratifikasi bersama enam tersangka lainnya. Mereka yakni, advokat Marcella Santoso dan Ariyanto sebagai tersangka pemberi suap. Sementara itu, mantan Wakil Ketua PN Jakpus M Arif Nuryanta, Panitera Muda Perkara PN Jakpus M Gunawan, Hakim Djuyamto, Agam Syarif, dan Ali Muhtarom ditetapkan sebagai tersangka penerima suap.

Baca Juga
Kejagung Tetapkan 1 Tersangka Baru Kasus Suap Vonis Lepas Perkara Ekspor CPO
Ketujuh tersangka diduga kongkalikong mengurus perkara korupsi yang melibatkan tiga korporasi ekspor minyak goreng yakni, Wilmar Group, Musim Mas Group, dan Permata Hijau Group agar divonis lepas. Adapun, nilai total suap terkait pengurusan perkara tersebut sekitar Rp22 miliar.
Sosok Hakim Djuyamto
Djumayto diketahui lahir di Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo pada 18 Desember 1967.

Baca Juga
Kejagung Sita Kendaraan Mewah Hasil Kasus Dugaan Suap PN Jakarta Pusat
Camat Kartasura, Ikhwan Sapto Darmono mengaku prihatin atas kasus yang menyeret Djuyamto.
"Saya prihatin dengar kabar ini, doa terbaik untuk beliau," ungkap Ikhwan saat ditemui awak media di kantor Kecamatan Kartasura, Rabu (16/4/2025).
Menurutnya, Djuyamto dikenal sebagai sosok yang aktif dan kegiatan seni dan budaya di Kecamatan Kartasura.
"Beliau (Djuyamto) sangat aktif dan sangat peduli dengan budaya di Kartasura. Selama menjabat sebagai Camat Kartasura saya melihatnya beliau sangat peduli dan support," katanya.
Bahkan, pada 2024, Djuyamto menggagas buku berjudul Greget Kartasura yang berisi literasi sejarah dan budaya Kartasura. Buku itu dibedah secara khusus yang dihadiri elemen mahasiswa dan masyarakat Kartasura.
"Beliau juga membuat lagu judul Greget Kartasura, dan ini juga menjadi iconnya Kecamatan Kartasura. Beliau juga membuat slogan Kartasura Kompak," ujarnya.
Keaktifannya di kegiatan seni, budaya, dan sosial, membuat Djuyamto menjadi salah satu tokoh budaya di Kartasura. "Beliau adalah tokoh agama, tokoh budaya. Beliau aktif dan support dengan kegiatan di Kartasura," katanya.
Editor: Kastolani Marzuki