PIS juga menargetkan peningkatan signifikan dalam kontribusi bisnis hijau hingga 34 persen pada 2034.
Seluruh Kapal Domestik Pertamina Shipping Telah Gunakan Bahan Bakar B40 (foto: MNC Media)
IDXChannel - PT Pertamina International Shipping (PIS) memastikan bahwa seluruh armada kapal domestiknya kini telah sepenuhnya menggunakan bahan bakar biodiesel jenis B40.
Hal tersebut sejalan dengan arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), di mana kebijakan penggunaan bahan bakar B40 merupakan bagian dari upaya mencapai ketahanan energi sekaligus, mendukung energi hijau dan berkelanjutan.
"Sudah sejak Januari 2025 ini, ada total 189 kapal yang kami operasikan untuk mendukung distribusi energi dalam negeri, semuanya telah memanfaatkan biodiesel B40," ujar Direktur Armada PIS, Muhammad Irfan Zainul Fikri, dalam keterangan resminya, Kamis (6/2/2024).
Menurut Irfan, kebijakan strategis tersebut sengaja dijalankan oleh PIS sebagai upaya untuk mendorong pengurangan emisi karbon, sekaligus mendukung upaya transisi energi nasional.
B40 sendiri merupakan bahan bakar hibrid yang menggunakan biodiesel dari sumber nabati. Sejak diperkenalkan, B40 telah menunjukkan efisiensi yang lebih baik dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, sehingga menjadi solusi yang lebih ramah lingkungan untuk sektor transportasi, termasuk industri pelayaran.
"Pengadopsian (B40) ini juga sejalan dengan visi hijau jangka panjang Perseroan untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2050 mendatang," ujar Irfan.
Irfan menjelaskan, pihaknya terus mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam setiap lini operasionalnya, mulai dari efisiensi energi, penggunaan teknologi ramah lingkungan, hingga pengembangan infrastruktur pendukung energi hijau.
Selain itu, PIS juga telah mengimplementasikan berbagai inovasi teknologi hijau untuk mendukung visi tersebut. Salah satu langkah signifikan adalah penerapan energy saving devices (ESD) pada beberapa armada PIS.
"Sejak pertama kali diterapkan pada 2022, kapal-kapal yang dilengkapi dengan teknologi ini menunjukkan peningkatan efisiensi bahan bakar secara signifikan," ujar Irfan.
Lebih lanjut, dikatakan Irfan, pihaknya juga telah mengadopsi teknologi dual-fuel yang memungkinkan penggunaan bahan bakar alternatif dan fosil secara bergantian atau bersamaan.
Penggunaan teknologi dual-fuel terbukti dapat menghemat sekitar 30 persen dari total konsumsi bahan bakar kapal. Dalam rencana jangka menengah, PIS juga menargetkan peningkatan signifikan dalam kontribusi bisnis hijau hingga 34 persen pada 2034.
"Upaya ini diiringi dengan strategi penurunan emisi hingga 32 persen pada tahun yang sama, sejalan dengan komitmen global baik dari Pemerintah Republik Indonesia dan International Maritime Organization (IMO)," ujar Irfan.
Melalui berbagai implementasinya, Irfan mengeklaim bahwa komitmen hijau PIS ini telah mendapatkan sejumlah apresiasi. Saat ini, misalnya, PIS meraih skor ESG BBB dari Morgan Stanley Capital International (MSCI), yang menunjukkan kinerja perusahaan dalam aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola berada pada level yang solid.
Pencapaian ini menjadi bukti nyata atas komitmen PIS dalam menjalankan praktik bisnis yang berkelanjutan. Ke depan, Irfan memastikan bahwa PIS dapat menjadi pemain terdepan dalam industri pelayaran hijau, dengan mendorong transformasi menuju operasional yang lebih ramah lingkungan.
"Untuk itu diperlukan kolaborasi yang erat antara para pemangku kepentingan dan regulator untuk menciptakan ekosistem industri pelayaran yang benar-benar ramah lingkungan," ujar Irfan.
(taufan sukma)