Saham Prajogo Pangestu Jeblok, Jadi Pemberat IHSG

3 hours ago 3

Saham emiten milik taipan Prajogo Pangestu anjlok serentak pada Jumat (7/2/2025) pagi, menekan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

 MNC Media)

Saham Prajogo Pangestu Jeblok, Jadi Pemberat IHSG. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Saham emiten milik taipan Prajogo Pangestu anjlok serentak pada Jumat (7/2/2025) pagi, menekan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Koreksi ini terjadi setelah MSCI mengumumkan bahwa saham-saham tersebut tidak akan masuk dalam indeks acuannya.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 11.03 WIB, saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) merosot hingga auto rejection bawah (ARB) 20 persen, tepatnya, 19,94 persen, ke Rp7.025 per saham.

Kemudian, saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) juga ARB 19,96 persen. Demikian pula, saham PT Petrosea Tbk (PTRO) amblas 19,37 persen, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) melorot 7,14 persen dan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) turun 17,28 persen.

MSCI mengonfirmasi, dikutip dari Stockbit Sekuritas, saham BREN, CUAN, dan PTRO tidak akan dimasukkan dalam MSCI Indonesia Investable Market Index pada review indeks Februari 2025. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan analisis dan masukan mengenai potensi kendala investability.

“Setelah melakukan analisis dan menerima masukan dari pelaku pasar mengenai potensi kendala investability, MSCI tidak akan mempertimbangkan penambahan sekuritas berikut ke dalam MSCI Indonesia Investable Market Index (IMI) dalam Review Indeks Februari 2025,” kata MSCI dalam pengumumannya, Kamis (6/2/2025).

Namun, MSCI akan terus mengevaluasi kelayakan saham-saham tersebut dalam tinjauan indeks berikutnya dan akan memberikan pembaruan jika diperlukan.

Saham Konglo Lainnya

Saham konglomerat lainnya, yakni DSSA milik Sinarmas, juga merosot sebesar 9,58 persen. Selanjutnya, saham emiten properti milik pengusaha kenamaan Aguan dan Grup Salim, PANI, memerah 2,63 persen.

Saham Grup Salim di sektor tambang, AMMN, tergerus 2,11 persen, sedangkan saham milik konglomerat Low Tuck Kwong, BYAN, minus 0,37 persen.

Tidak hanya saham-saham konglomerat, saham emiten telekomunikasi BUMN, TLKM, juga tertekan, turun 1,17 persen dan bank BUMN, BMRI, minus 0,98 persen.

Sentimen Negatif

Pengamat pasar modal, Michael Yeoh, menjelaskan bahwa penurunan IHSG terjadi secara serempak, terutama pada saham-saham berkapitalisasi besar, seperti bank-bank besar dan emiten milik Pragojo Pangestu.

“MSCI mengeluarkan pengumuman terkait tidak dimasukkannya BREN, CUAN, dan PTRO dalam list investasi mereka. Hal ini mengakibatkan panic selling di market yang berakibat domino,” kata Michael saat dihubungi IDXChannel.com, Jumat (7/2).

Dari sisi makro, kata Michael, isu utama yang memengaruhi pasar adalah perang dagang yang kembali dipicu oleh kebijakan Presiden AS, Donald Trump.

"[Hal ini] mengakibatkan DXY [indeks dolar AS] yg rally sehingga mata uang dolar menguat," ujar Michael.

Ia juga menyoroti, IHSG saat ini memasuki fase downtrend dan berada di level 6.700, yang menjadi titik kunci untuk bertahan dalam area sideways.

Jika IHSG mampu bertahan di atas level 6.700 pada penutupan perdagangan hari ini, kata Michael maka ada peluang penguatan terbatas menuju 6.800. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |