Saham PT Petrosea Tbk (PTRO) kembali naik signifikan pada Jumat (10/1/2025).
Saham Petrosea (PTRO) Melesat 3 Hari Beruntun, Tersengat Kontrak Jumbo? (Foto: Freepik)
IDXChannel – Saham PT Petrosea Tbk (PTRO) kembali naik signifikan pada Jumat (10/1/2025) di tengah kabar emiten Prajogo Pangestu tersebut mendapatkan kontrak anyar dengan nilai jumbo.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.57 WIB, saham PTRO meningkat 4,85 persen ke Rp3.240 per saham. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp132,9 miliar dan volume perdagangan 41,14 juta saham.
Dengan ini, saham PTRO membukukan reli kenaikan 3 hari tanpa henti. Dalam sepekan, saham ini melesat 12,50 persen, sedangkan dalam sebulan melonjakn 27,31 persen.
Menurut laporan Bloomberg Technoz dan Kontan, Kamis (9/1/2025), PTRO akan mendapatkan kontrak baru dari PT Vale Indonesia Tbk (INCO) untuk jasa pertambangan di tambang Bahadopi, Sulawesi Tengah.
Kontrak bernilai sekitar USD1 miliar atau Rp16,2 triliun ini berlaku selama sepuluh tahun.
Kabar tersebut menjadi katalis baru lainnya yang terus membuat PTRO melaju kencang usai resmi melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) pada 3 Januari 2025.
Sebelumnya, pemegang saham Petrosea menyetujui rencana stock split 1:10 yang berlaku efektif mulai perdagangan Jumat (3/1/2025) lalu. Langkah ini diharapkan meningkatkan likuiditas, frekuensi perdagangan, dan menarik minat investor ritel.
“Perseroan berharap bahwa pemecahan nilai nominal saham dapat menjadikan harga saham perseroan lebih terjangkau oleh investor pasar modal, terutama pemegang saham perorangan, sehingga dapat meningkatkan likuiditas dan frekuensi perdagangan saham perseroan,” kata manajemen PTRO pada 7 November 2024.
Kabar lainnya, Direktur Utama PTRO, Michael, membeli 80 ribu saham perseroan di harga Rp25.000 per saham pada 20 Desember 2024, senilai Rp2 miliar. Kepemilikannya kini bertambah menjadi 140 ribu saham atau 0,0139 persen dari total saham beredar.
Komisaris Independen PTRO, Erwin Ciputra, juga membeli 60 ribu saham di harga rata-rata Rp28.233 per saham pada 23 Desember 2024, senilai Rp1,7 miliar. Kini, Erwin menguasai 685.400 saham atau 0,068 persen.
PTRO sebelumnya menandatangani kontrak senilai Rp4,03 triliun dengan PT Bara Prima Mandiri di Kalimantan Tengah untuk pengupasan lapisan penutup dan penggalian batu bara hingga 2032, dengan target produksi 135,46 juta BCM dan 7,35 juta ton batu bara. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.