Rumor Akuisisi Kerek Saham Meratus Jasa (KARW) hingga 4.000 Persen, Jadi Top Gainer 2024

3 months ago 49

Saham PT Meratus Jasa Prima Tbk (KARW) menjadi jawara selama 2024, melonjak ribuan persen di tengah narasi backdoor listing.

 Meratus)

Rumor Akuisisi Kerek Saham Meratus Jasa (KARW) hingga 4.000 Persen, Jadi Top Gainer 2024. (Foto: Meratus)

IDXChannel – Saham PT Meratus Jasa Prima Tbk (KARW) menjadi jawara selama 2024, melonjak ribuan persen di tengah narasi backdoor listing seiring rumor masuknya pemain utama industri perkapalan dan pelabuhan asal Uni Emirat Arab (UEA).

Belakangan, klarifikasi manajemen soal kabar yang beredar di pasar hingga aksi penjualan saham oleh pengendali membuat pergerakan saham KARW tertekan.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), per 30 Desember 2024, saham KARW diperdagangkan di level Rp2.230 per saham, turun hingga batas auto rejection bawah (ARB) 9,72 persen secara harian.

Saham KARW sempat merosot 11 hari beruntun, dengan 10 di antaranya terbenam hingga ARB sejak pertengahan Desember lalu di tengah klarifikasi direksi dan hasil paparan publik (public expose) insidentil yang tidak sesuai harapan investor.

Kendati demikian, saham KARW melonjak 4.360,00 persen selama 2024, menjadikannya saham paling cuan di antara ratusan saham lainnya. Bahkan, saham KARW sempat melesat belasan ribu persen saat menyentuh harga Rp7.850 pada perdagangan intraday 4 September 2024.

Praktis, saham KARW melampaui kinerja top gainer dengan narasi backdoor listing lainnya.

Sebut saja, PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) yang melejit 2.611,11 persen, PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK) yang melambung 1.608,33 persen, hingga PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE) yang meningkat 1.333,33 persen.

Aksi Jual Pengendali

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan KARW, Ike Andriani, menjelaskan, pihaknya tidak mengetahui alasan di balik penjualan saham yang dilakukan SKI di pasar reguler.

“Menjawab pertanyaan mengenai penjualan saham oleh PT SKI selaku pemegang saham pengendali, kami tidak memahami/memiliki pengetahuan/informasi alasan penjualan saham dilakukan di pasar regular,” kata Ike kepada IDXChannel.com, Jumat (20/12/2024) lalu.

Diberitakan sebelumnya, SKI melakukan divestasi sebagian kepemilikan di saham KARW.

Menurut keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (13/12/2024) lalu, Saranakelola menjual 5.389.700 saham atau setara dengan 1,14 persen dari total kepemilikan perusahaan di KARW.

Praktis, porsi Saranakelola di KARW berkurang dari 471.351.600 saham (80,28 persen) menjadi 465.961.900 saham (79,14 persen).

Ike menjelaskan kepada bursa, jenis transaksi yang dilakukan adalah penjualan saham dan transaksi tersebut bukan merupakan transaksi repurchase agreement (repo).

Sementara, kata Ike, saham yang dijual adalah saham biasa atawa common share, bukan saham dengan hak suara multiple.

Harga penjualan saham tersebut berada di rentang Rp5.700 – Rp6.675.

Saranakelola menyelesaikan transaksi penjualan tersebut selama 3 kali transaksi.

Rinciannya, Saranakelola melepas 1.515.600 saham di harga Rp6.675 dan sebanyak 2.217.100 saham di harga Rp6.650 pada pada 6 Desember 2024.

Kemudian, Saranakelola kembali menjual saham KARW di harga Rp6.650 sebanyak 878.900 saham pada 9 Desember 2024 dan sebanyak 778.100 saham di harga Rp5.700 pada 11 Desember 2024.

Apabila dihitung secara keseluruhan, Saranakelola menerima dana hasil penjualan saham KARW senilai Rp35,14 miliar.

“Tujuan dari transaksi [adalah] memperluas basis kepemilikan saham oleh investor, terutama investor retail, yang nantinya akan meningkatkan jumlah investor serta nilai transaksi saham di pasar modal Indonesia,” ujarnya.

PT Saranakelola Investa, bagian dari Meratus Group, merupakan pengendali emiten yang bergerak di bidang pengembangan dan pengoperasian fasilitas infrastruktur maritim tersebut.

Sementara, Charles Menaro, pengendali Meratus Group, menjabat sebagai Direktur Utama Saranakelola Investa.

Seiring penjualan ini, Saranakelola mengaku perusahaan akan tetap mempertahankan pengendalian atas KARW.

Dalam keterbukaan informasi, manajemen Meratus Jasa Prima juga menyampaikan bahwa telah menerima Surat Kuasa dari PT Saranakelola Investa, perihal pemberitahuan pelepasan sebagian kepemilikan saham di Perseroan dan penunjukan untuk melakukan pelaporan atas perubahan kepemilikan saham tersebut.

Kabar Negatif

Aksi jual oleh SKI, termasuk klarifikasi oleh manajemen soal sejumlah rumor, turut menekan harga saham KARW.

Saham KARW sempat jatuh 11 hari beruntun, sejak 10 Desember 2024, dengan 10 di antaranya tumbang hingga ARB.

Head of Online Trading Sucor Sekuritas, Daniel Wiguna, menyampaikan pandangannya terkait aksi jual pengendali dan kaitannya dengan kepemilikan investor ritel di KARW.

Menurutnya, kepemilikan ritel di saham KARW saat ini sudah berada di level aman, yakni sebesar 19 persen, jauh di atas batas minimum regulator 7,5 persen.

"Artinya, memperluas partisipasi ritel tidak terlalu urgensi diperlukan. Jadi, aksi jual ini bisa menjadi sentimen negatif bagi pasar," ujar Daniel saat dihubungi IDXChannel.com, Senin (16/12/2024) pekan lalu.

Ia juga menambahkan, saham KARW saat ini tengah berada dalam fase call auction (FCA) dan telah mengalami penurunan belasan persen dalam sebulan terakhir.

"Artinya, tekanan jual cukup besar. Di saat seperti ini, ritel bisa membeli saham KARW dengan mudah. Jadi jika aksi jual [oleh SKI] ini tidak relevan," tuturnya.

Sementara, pengamat pasar modal Michael Yeoh berpendapat, aksi jual saham oleh SKI sebagai pengendali utama tampaknya memberikan sinyal bahwa kenaikan harga saham KARW tidak mencerminkan kondisi yang semestinya.

Michael menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada kejelasan terkait aksi korporasi yang menjadi bahan spekulasi pasar, seperti penyuntikan atau pengalihan aset ke KARW.

“KARW sampai sekarang masih belum ada kejelasan inject [penyuntikan] aset ya. Selain itu, dari jumlah transaksi di market mengecil. Diperkuat owner [pengendali] jual saham. Ini juga pertanda memang kenaikan KARW bukan karena sesuatu yang semestinya,” katanya kepada IDXChannel.com, Sabtu (14/12/2024) lalu. 

Halaman : 1 2

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |