RI Bangun Kilang Jumbo 1 Juta Barel, Produksi Minyak Bagaimana?

22 hours ago 1

 RI Bangun Kilang Jumbo 1 Juta Barel, Produksi Minyak Bagaimana?

RI Bangun Kilang Jumbo 1 Juta Barel, Produksi Minyak Bagaimana? (Foto: Okezone)

JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah menyiapkan tiga strategi demi menaikkan produksi atau lifting migas. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah yang akan membangun kilang minyak raksasa berkapasitas 1 juta barel.

“Pemerintah sendiri sudah menyampaikan bahwa migas menjadi prioritas pertama pendanaan Danantara, yaitu untuk membangun kilang minyak baru. Tentu saja untuk membangun kilang minyak baru, ada kebutuhan (minyak mentah) untuk kilang tersebut,” kata Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D Suryodipuro di Jakarta, Rabu 12 Maret 2025 malam.

1. Strategi SKK Migas

SKK Migas telah menyiapkan tiga strategi untuk menaikkan lifting migas yaitu optimalisasi produksi menggunakan teknologi, reaktivasi sumur idle dan eksplorasi yang masif.

Terkait dengan penggunaan teknologi, dirinya menyoroti sumur-sumur Indonesia yang sudah tua. Untuk itu, harus dilakukan proses perolehan tahap lanjut atau enhanced oil recovery atau tertiary oil recovery.

Kemudian, terkait dengan aktivasi sumur idle, Hudi menyampaikan terdapat dua opsi yang diberikan kepada kontraktor kontrak kerja sama (KKKS). 

Opsi pertama adalah mengelola sumur idle tersebut untuk direaktivasi. Opsi kedua adalah KKKS menjalin kerja sama dengan pihak ketiga untuk melakukan reaktivasi.

“Ada potensi sekitar 4.500 sumur idle yang sudah siap direaktivasi,” kata Hudi.

Strategi ketiga adalah melakukan eksplorasi yang lebih masif, sebab aset-aset yang saat ini dimiliki oleh Indonesia tidak akan bisa mencapai target 1 juta barel. Hudi lantas merujuk pada capaian-capaian Indonesia pada 2024.

“Dari 39 sumur eksplorasi yang dibor di 2024, itu ada temuan sekitar 2.940 mmboe dengan status 2C, dan minyaknya itu kurang lebih sebesar 532 mmbo, gasnya itu 13,5 TCF. Itu 2024, ya,” ucap Hudi.

2. Menaikkan Produksi Migas

Dia menegaskan bahwa peningkatan lifting tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kilang 1 juta barel yang kini sedang direncanakan oleh pemerintah.

Hudi menyampaikan, meskipun kilang tersebut tidak ada, lifting migas tetap harus didongkrak untuk memenuhi kebutuhan energi di dalam negeri.

“Produksi kita di kisaran 600 ribu (barel) lah, kita pukul rata. Sementara konsumsinya ada di sekitar 1,5 juta barel. Jadi, kebutuhan kita untuk meningkatkan lifting tetap harus ada,” ucap Hudi.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa pemerintah melakukan perubahan rencana pembangunan kilang minyak (refinery) dengan meningkatkan kapasitas dari 500 ribu barel per hari menjadi 1 juta barel per hari.

Pembangunan kilang itu merupakan bagian dari 21 proyek hilirisasi tahap pertama yang bakal menerima kucuran dana investasi sebesar USD40 miliar. Proyek-proyek itu juga bagian dari target hilirisasi senilai USD618 miliar pada 2025.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |