Reli Harga Minyak Dunia Siap Berlanjut di Pekan Ini?

3 weeks ago 20

Harga minyak mentah dunia mencatatkan kenaikan untuk pekan ketiga berturut-turut, mencapai level tertinggi dalam beberapa bulan terakhir.

Reli Harga Minyak Dunia Siap Berlanjut di Pekan Ini? (Foto: Freepik)

Reli Harga Minyak Dunia Siap Berlanjut di Pekan Ini? (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak mentah dunia mencatatkan kenaikan untuk pekan ketiga berturut-turut, mencapai level tertinggi dalam beberapa bulan terakhir.

Kenaikan tersebut seiring pemerintahan Amerika Serikat (AS) yang dipimpin Joe Biden memperketat sanksi terhadap industri minyak Rusia. Sementara, permintaan bahan bakar pemanas meningkat akibat cuaca dingin yang ekstrem dan ancaman pembekuan produksi.

Kontrak berjangka (futures) minyak mentah Brent meningkat 3,7 persen menjadi USD79,6 per barel pada Jumat (10/1) pekan lalu, level tertinggi sejak Oktober. Minyak Brent mencatatkan kenaikan mingguan sebesar 4,3 persen.

Sementara itu, futures minyak mentah WTI naik 3,6 persen menjadi USD76,57 per barel pada Jumat, dengan kenaikan mingguan sebesar 3,5 persen.

Melansir dari Trading Economics, Departemen Keuangan AS memberlakukan sanksi terhadap produsen minyak Rusia, termasuk Gazprom Neft dan Surgutneftegas, serta lebih dari 180 kapal, pedagang minyak, dan pejabat energi. Langkah ini bertujuan untuk membatasi perdagangan minyak Rusia sekaligus meningkatkan risiko geopolitik.

"Amerika Serikat mengambil langkah besar untuk menyerang sumber pendapatan utama Rusia dalam mendanai perang brutal dan ilegal melawan Ukraina,” ujar Menteri Keuangan AS Janet Yellen dalam sebuah pernyataan.

“Dengan tindakan ini, kami meningkatkan risiko sanksi yang terkait dengan perdagangan minyak Rusia, termasuk pengiriman dan fasilitasi keuangan yang mendukung ekspor minyak Rusia."

Sanksi tambahan ini berpotensi memperketat pasokan yang sudah tertekan oleh pengurangan produksi OPEC+ dan tingginya permintaan akibat suhu musim dingin yang ekstrem.

Langkah ini juga mengikuti keputusan operator pelabuhan besar di China pekan ini untuk melarang kapal tanker yang terkena sanksi dari Rusia dan Iran.

"Cuaca dingin di AS dan Eropa dapat mengganggu pasokan jika kilang terdampak, sementara permintaan untuk minyak pemanas secara alami meningkat. Penurunan stok distilat dalam beberapa minggu mendatang tidak bisa diabaikan. Penurunan ekspor minyak mentah Iran dan Rusia akibat sanksi memaksa China mencari alternatif yang sesuai," kata PVM Oil Associates.

Namun, menurut analis CIBC Private Wealth AS Rebecca Babin, reaksi terhadap sanksi dan cuaca ini cenderung bersifat sementara.

"Saya rasa kenaikan harga Brent di atas USD80 pada akhirnya akan tertekan kembali, mengingat kapasitas cadangan yang tersedia. Kita juga tahu bahwa jika harga terus naik, OPEC kemungkinan akan merespons dengan meningkatkan produksi."

Selain itu, suhu dingin di AS meningkatkan permintaan untuk bahan bakar pemanas, yang turut mendukung harga minyak.

Analis Goldman Sachs dan UBS memprediksi, kendala pasokan, termasuk dari Iran, serta perlambatan ekonomi global dapat menyebabkan fluktuasi harga minyak sepanjang 2025.

Proyeksi Teknikal

Tren bullish sejak awal Desember 2024 mendorong harga minyak Brent dari USD70 ke USD79,79, dengan momentum penguatan yang semakin jelas.

Saat ini, harga mendekati resistance yang berupa level psikologis di USD80, yang juga merupakan level tertinggi lokal beberapa bulan terakhir, sementara support terdekat berada di USD77.

RSI di level 72,82 menunjukkan zona overbought (>70), menandakan potensi koreksi jangka pendek setelah kenaikan signifikan.

Jika harga menembus USD80, target berikutnya adalah USD82,50, level resistance kuat dari Mei–Juni 2024. Namun, jika gagal, koreksi menuju USD77 mungkin terjadi.

Pekan ini, berbagai data ekonomi utama dari Amerika Serikat diperkirakan akan menjadi perhatian pasar. Indeks Harga Produsen (PPI) dijadwalkan rilis pada Selasa, disusul oleh Indeks Harga Konsumen (CPI) dan Empire State Manufacturing Survey pada Rabu.

Selanjutnya, Kamis akan menyuguhkan laporan mengenai penjualan ritel, Philly Fed Survey, serta klaim pengangguran mingguan.

Menutup pekan, data terkait pembangunan rumah baru dan izin mendirikan bangunan akan dipublikasikan pada Jumat. (Aldo Fernando)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |