BANDUNG, iNews.id - Ketakutan dirasakan warga Kampung Ciluncat, Desa Ciluncat, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat terkait rencana reaktivasi jalur kereta api Bandung-Ciwidey. Bukan tanpa alasan, rumah mereka berdiri di atas rel dan kawasan bekas jalur kereta api zaman penjajahan Belanda tersebut.
Dengan adanya rencana Pemprov Jabar untuk menghidupkan kembali jalur kereta api tersebut, warga takut kehilangan tempat tinggal dan penghidupan.

Baca Juga
Reaktivasi Jalur Kereta Api Bandung-Ciwidey, Bagaimana Nasib Rumah Warga di Atas Rel?
Kendati proyek ini digadang-gadang akan mendongkrak sektor pariwisata dan perekonomian daerah, kecemasan mulai dirasakan warga yang terdampak langsung.
Ketua RT 07/RW 01 Dadan Rustandi (42) menyampaikan kekhawatiran warganya yang telah tinggal selama bertahun-tahun. Bahkan telah membangun rumah secara permanen di atas jalur rel yang sudah lama tidak aktif tersebut.
Baca Juga
Potret Petugas Kereta Cepat Kenakan Kebaya Peringati Hari Kartini
“Sudah mulai resah semuanya. Apalagi ada kabar 5 tahun ke depan mau dijalankan lagi jalur KA Bandung-Ciwidey,” ujar Dadan, Senin (21/4/2025).
Selama lebih dari 18 tahun, warga di RT 07 telah membangun kehidupan di lokasi tersebut. Kini mereka menghadapi kemungkinan besar tergusur.

Baca Juga
74 Jalur Perlintasan Kereta Api Tanpa Palang Pintu Bakal Ditutup
Tidak hanya rumah tinggal, bahkan aktivitas sehari-hari warga telah menyatu dengan rel yang sudah berubah fungsi menjadi jalan dan area bangunan.
“Kalau di RT ini, hampir semua bangunan permanen. Bahkan ada yang masih ada rel di dalam rumahnya,” katanya.

Baca Juga
Banjir Jalur Kereta Api di Grobogan, 3 KA Dialihkan ke Selatan dan 2 Dibatalkan
Diperkirakan, lebih dari 200 jiwa akan terdampak langsung jika reaktivasi benar terjadi. Bahkan satu masjid yang menjadi pusat kegiatan warga juga terancam tergusur.
“Yang penting kami ada buat hunian lagi, tidak masalah mau kecil juga,” ujar Dadan.

Baca Juga
Jalur KA Bandara Soetta Tergenang Air, KRL Hanya sampai Stasiun Batu Ceper
Editor: Donald Karouw