Raker dengan Komisi VI DPR, Mendag Ungkap Strategi Hadapi Tarif AS

9 hours ago 4

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan kebijakan tarif impor AS berpotensi mempengaruhi ekspor Indonesia.

 iNews Media Group.

Raker dengan Komisi VI DPR, Mendag Ungkap Strategi Hadapi Tarif AS. Foto: iNews Media Group.

IDXChannel - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan kebijakan tarif impor AS berpotensi mempengaruhi ekspor Indonesia. Pemerintah pun telah menyusun sejumlah langkah strategis untuk menghadapi kebijakan tersebut. Langkah-langkah ini dirancang secara terukur untuk meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.

"Pemerintah Indonesia melakukan diplomasi dan perundingan dengan Pemerintah AS untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Di saat bersamaan, Pemerintah Indonesia juga menata kebijakan perdagangan di dalam negeri untuk meningkatkan kemudahan berusaha,” ujar Mendag saat Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VI DPR, Rabu (21/5/2025).

Di dalam negeri, pemerintah bakal mengamankan pasar domestik dan menjaga keberlanjutan industri nasional dari potensi lonjakan impor serta praktik dagang curang. Caranya yaitu dengan menggunakan instrumen safeguards dan antidumping untuk melindungi industri nasional.

"Kami terus mendorong penguatan daya saing pelaku usaha nasional, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berbasis ekspor, melalui Program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor. Program ini diharapkan dapat membantu UMKM Indonesia berperan dalam perdagangan global dan beradaptasi dengan situasi yang ada," kata Mendag.

Pemerintah juga terus mendorong diversifikasi pasar ekspor melalui percepatan perundingan dagang maupun promosi dagang di berbagai kawasan strategis. 

"Hal ini diharapkan dapat membantu meningkatkan ekspor Indonesia ke pasar-pasar baru," kata dia.

Secara umum, bentuk kebijakan tarif AS saat ini berupa tambahan bea masuk atau tarif dari bea masuk Most Favoured Nation (MFN), yang terdiri atas tarif dasar baru, tarif resiprokal, dan tarif sektoral. 

Kebijakan tarif yang saat ini berlaku terhadap Indonesia dan sebagian besar mitra dagang AS adalah tarif dasar baru sebesar 10 persen dan tarif sektoral sebesar 25 persen. 

Sementara, untuk tarif resiprokal, penerapannya ditunda selama 90 hari terhitung sejak 9 April 2025. Hal ini untuk memberikan kesempatan bagi mitra dagang AS melakukan perundingan.

AS merupakan mitra dagang terbesar kedua bagi Indonesia setelah China. Total perdagangan Indonesia-AS mencapai USD38,28 miliar pada 2024, naik 11,01 persen dibanding tahun sebelumnya. 

Ekspor Indonesia ke AS pada tahun yang sama tercatat sebesar USD26,31 miliar, naik 13,36 persen dan tumbuh rata-rata 6,05 persen per tahun dalam periode lima tahun terakhir (2020-2024). 

Sementara itu, impor Indonesia pada 2024 sebesar USD11,97 miliar. Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan dengan AS senilai USD14,34 miliar pada 2024.

Halaman : 1 2

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |