Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi menjamin rantai distribusi pupuk yang diterima petani nasional berkualitas terbaik.
Pupuk Indonesia Jamin Kualitas Rantai Distribusi di Tengah Musim Hujan. (Foto: MNC Media)
IDXChannel - Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi menjamin rantai distribusi pupuk yang diterima petani nasional berkualitas terbaik.
Hal ini disampaikan saat dirinya mengunjungi gudang modern Unit Pengantongan Pupuk (UPP) Semarang, Jawa Tengah, Jumat (7/2/2024) kemarin. Rahmad meninjau fasilitas pengantongan (bagging) pupuk bersubsidi jenis urea yang diproduksi oleh PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri).
“Ini proses yang menunjukkan keseluruhan ekosistem dari Pupuk Indonesia, keseluruhan ekosistem logistik Pupuk Indonesia,” ujar Rahmad melalui keterangan pers, Minggu (9/2/2025).
"Pupuk urea subsidi tadi diangkut dari Pusri dibawa kapal milik PILog (Pupuk Indonesia Logistik), kapal bernama Pusri 1, berlayar selama 4 hari dari Pupuk Sriwidjaja menuju ke Semarang, di sini dibongkar secara curah, lalu masuk gudang yang dikelola oleh tim logistik Pupuk Indonesia,” paparnya.
Dia memastikan, produk pupuk bersubsidi jenis urea yang dikelola tim logistik Pupuk Indonesia dijamin berkualitas tinggi, hal ini didukung dengan proses pengantongan menggunakan sistem automatic bagging.
Dengan otomatisasi maka proses pengantongan menjadi lebih cepat dan tingkat keakuratan timbangan satu produk menjadi lebih baik. Oleh karena itu, Rahmad meminta kepada seluruh tim logistik Pupuk Indonesia tetap menjaga, serta meningkatkan kinerja produksi guna menjamin pupuk untuk petani berkualitas terbaik.
“Ini memang cukup menantang apalagi saat musim hujan yang humidity (kelembabannya) tinggi, harus hati-hati dalam meng-handle ya, tolong dijaga kualitasnya,” beber dia.
Untuk menjamin kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di wilayah Jawa Tengah dan DIY, Pupuk Indonesia memiliki 33 gudang lini III pupuk urea dan 40 gudang lini III pupuk NPK yang didukung oleh 210 jaringan distributor dan 5.055 kios pupuk lengkap (KPL) atau kios pengecer.
Pada tahun anggaran 2025, Pemerintah menetapkan alokasi pupuk bersubsidi sebesar 9,55 juta ton yang diperuntukkan kepada petani terdaftar pada rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) yang dikelola oleh Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan).
Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 644/KPTS/SR.310/M.11/2024, alokasi tersebut terbagi menjadi urea 4,6 juta ton, NPK 4,2 juta ton, NPK Formula Khusus 147.798 ton, dan Organik 500.000 ton.
Pupuk Indonesia telah menyalurkan pupuk bersubsidi kepada petani terdaftar sebesar 694.639 ton hingga 5 Februari 2025.
Adapun rinciannya pupuk bersubsidi jenis urea 342.393 ton, NPK 325.165 ton, NPK Formula Khusus 4.249 ton, dan pupuk organik 22.832 ton.
Sementara dari sisi stok, Pupuk Indonesia menjamin ketersediaan pupuk untuk dapat dimanfaatkan petani terdaftar dengan jumlah 1.665.418 ton. (Wahyu Dwi Anggoro)