Proyek Hijau BTN (BBTN) Diharapkan Berdampak pada Mitigasi Perubahan Iklim di Sektor Energi

16 hours ago 4

Proyek sosial yang dilakukan BTN diharapkan dapat menyediakan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)

Dok BTN)

Proyek Hijau BTN (BBTN) Diharapkan Berdampak pada Mitigasi Perubahan Iklim di Sektor Energi (FOTO:Dok BTN)

IDXChannel - Sustainable Fitch mengevaluasi Sustainable Finance Framework (Pedoman Keuangan Berkelanjutan/SFF) yang diterbitkan oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) diharapkan dapat memberikan dampak positif atas lingkungan serta sosial. 

"Kami mengharapkan proyek hijau yang akan dibiayai BTN dapat memberikan dampak pada mitigasi perubahan iklim di sektor energi, transportasi, dan real estat," tulis Sustainable Fitch dalam keterangannya yang dikutip Sabtu (22/2/2025). 

Selain itu, proyek sosial yang dilakukan BTN diharapkan dapat menyediakan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sekaligus memaksimalkan penyerapan tenaga kerja dan pemberian akses air minum di area yang minim infrastrukturnya.

“Dengan diterbitkannya BTN Sustainable Finance Framework, perseroan telah mencapai milestone dan memperkuat kami untuk pembangunan berbasis keberlanjutan di Indonesia. Kami sangat mengapresiasi Sustainable Fitch yang telah memberikan pengakuan “Excellent” dalam Framework, yang dinilai sangat sejalan dengan best practice di pasar,” ujar Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu.

BTN juga terus berupaya mewujudkan penerapan Prinsip-Prinsip Perbankan yang Bertanggung Jawab (Principles for Responsible Banking). Hal tersebut pun sejalan dengan posisi keanggotaan perseroan di United Nations Environment Programme Financial Initiative (UNEP FI), salah satu badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mendorong peran industri keuangan terhadap pelestarian lingkungan hidup. 

Adapun, BTN merupakan bank BUMN Indonesia pertama yang menandatangani prinsip-prinsip tersebut. Sementara itu, Sustainable Fitch memberikan Second Party Opinion (SPO) atau penilaian atas SFF BTN dengan nilai “Excellent” karena sejalan dengan Prinsip-Prinsip Obligasi Hijau (Green Bond Principles), Prinsip-Prinsip Obligasi Sosial (Social Bond Principles), dan Panduan Obligasi Berbasis Keberlanjutan (Sustainability Bond Guidelines) yang diterbitkan Asosiasi Pasar Modal Internasional (International Capital Market Association). 

Menurut dia, SSF BTN juga dianggap sejalan dengan Prinsip-Prinsip Kredit Hijau (Green Loan Principles) dan Prinsip-Prinsip Kredit Sosial (Social Loan Principles) yang diterbitkan oleh Asosiasi Pasar Kredit (Loan Market Association/LMA), Asosiasi Pasar Kredit Asia-Pasifik (Asia Pacific Loan Market Association/APLMA), dan Asosiasi Sindikasi dan Perdagangan Kredit (Loan Syndications & Trading Association/LSTA). 

Dalam upayanya merancang SFF untuk pertama kalinya, BTN mendapatkan dukungan dari Standard Chartered Bank sebagai Sole Sustainability Structuring Bank atau institusi keuangan yang memberikan saran dan masukan dalam hal perancangan kerangka kerja pembiayaan berkelanjutan.

Seperti diketahui, BTN memacu ketersediaan Rumah Rendah Emisi. Pada 2029, BTN membidik akan membiayai 150.000 Rumah Rendah Emisi. Menurut Nixon, langkah tersebut juga merupakan wujud komitmen BTN menjawab tantangan perubahan iklim serta mendorong ekosistem perumahan nasional yang berkelanjutan. 

Saat ini, ada 1.000 Rumah Rendah Emisi yang menggunakan minimal 10 persen material ramah lingkungan. "Secara bertahap, akan ada 150.000 rumah dengan 30 persen porsi penggunaan material eco-friendly pada 2029,” kata Nixon. 

Ketua Satgas Perumahan Presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim S. Djojohadikusumo mendukung penuh inisiatif BTN dalam mendorong pembangunan Rumah Rendah Emisi. 

Adapun, sejak 1976, BTN telah menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebanyak 5,2 juta unit baik melalui pembiayaan subsidi, non-subsidi, maupun pembiayaan perumahan syariah. Dalam rangka mendukung penuh Program Satu Juta Rumah sejak tahun 2015, BTN telah menyalurkan KPR sebanyak 1,9 juta unit atau setara Rp403,5 triliun.

(kunthi fahmar sandy)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |