Prospek Perdagagan RI 2025: Minyak Tertekan, Emas dan Sawit Jadi Harapan

4 hours ago 1

LPEM FEB UI memproyeksi prospek perdagangan Indonesia pada 2025 dipengaruhi berbagai tren dan tantangan global.

 MNC Media.

Prospek Perdagagan RI 2025: Minyak Tertekan, Emas dan Sawit Jadi Harapan. Foto: MNC Media.

IDXChannel – Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) memproyeksi prospek perdagangan Indonesia pada 2025 dipengaruhi berbagai tren dan tantangan global.

"Harga minyak mentah yang mengalami penurunan signifikan tahun lalu karena melemahnya permintaan dari China dan kelebihan pasokan diperkirakan masih akan terus tertekan," tulis LPEM FEB UI dalam riset bertajuk Indonesia Economic Outlook Q1-2025, dikutip Sabtu (8/2/2025).

International Energy Agency (IEA) memproyeksikan bahwa permintaan minyak global akan tumbuh kurang dari satu juta barel per hari pada 2025, sangat kontras dengan kenaikan dua juta barel per hari yang tercatat pada 2023.

Selain itu, Goldman Sachs dan Commonwealth Bank of Australia memperkirakan harga minyak Brent akan turun hingga serendah USD70 per barel, didorong oleh peningkatan pasokan dari negara-negara non-OPEC+ yang melebihi pertumbuhan konsumsi global. 

"Tekanan berkelanjutan pada harga minyak ini kemungkinan besar akan mengurangi pendapatan ekspor migas Indonesia," tulis riset tersebut.

Sebaliknya, prospek emas jauh lebih optimis, dengan harga yang berpotensi mencapai level tertinggi baru. 

JPMorgan memproyeksikan harga emas akan naik hingga USD3 ribu per ounce di 2025, didukung meningkatnya permintaan investor sebagai aset safe haven terhadap ketidakpastian geopolitik dan meningkatnya tingkat utang pemerintah. 

"Hal ini memberikan peluang bagi sektor ekspor mineral Indonesia, khususnya emas dan logam mulia lainnya, untuk mendapatkan keuntungan dari permintaan global yang kuat," demikian riset tersebut.

Halaman : 1 2

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |