Pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di industri tekstil kembali terjadi.
PHK Industri Tekstil Masih Terjadi, Pemerintah Diminta Beri Insentif Fiskal. Foto: MNC Media.
IDXChannel - Pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di industri tekstil kembali terjadi. Setelah sebelumnya menerpa Sritex, kali ini melanda dua pabrik sepatu di Kabupaten Tangerang, Banten, yakni PT Adis Dimension Footwear dan PT Victory Ching Luh.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Esther Sri Astuti, menilai pemerintah sudah seharusnya mengambil langkah konkret, mengingat PHK massal di industri tekstil dalam negeri semakin marak terjadi.
Adapun langkah yang bisa diambil, yaitu dengan memberikan insentif fiskal seperti penangguhan pembayaran pajak agar industri bisa tetap bertahan.
"Ke depan agar terjadi kebangkrutan pabrik maka sebaiknya memberikan insentif fiskal seperti penangguhan bayar pajak agar mereka yang penting survive dulu," ungkap Esther saat dihubungi, Jumat (7/3/2025).
Insentif moneter juga bisa diberikan dengan subsidi bunga dan mendorong kredit murah, sehingga pengusaha yang mengalami kesulitan keuangan bisa berhutang dengan bunga yang lebih murah.
Adapun untuk meminimalisir dampak PHK massal, Esther mendorong agar pemerintah dapat memastikan hak-hak eks pekerja terpenuhi. Langkah ini penting agar korban PHK bisa tetap bisa menyambung hidup.
Selain itu, pemerintah diharapkan mampu mendorong matchmaking para pekerja yang terkena PHK agar bisa ditampung di pabrik tekstil lainnya yang masih sehat. Dalam hal ini, pemerintah harus membantu agar prosesnya berjalan mulus.
Kemudian untuk pekerja dengan usia 45 tahun ke atas dan tidak bisa ditampung oleh pabrik lain, bisa dibantu untuk berwirausaha.
"Maka perlu diberi insentif misalnya kemudahan kredit dan izin usaha," ucapnya.
Tidak berhenti di situ, pemerintah juga didorong untuk memberdayakan lebih banyak UMKM, mengingat UMKM menjadi penopang lebih banyak pekerja dibanding sektor lainnya.
"Kontribusi UMKM untuk penciptaan lapangan pekerjaan lebih besar daripada industri besar," kata Esther.
Sebelumnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea, menyebut ditutupnya PT Adis Dimension Footwear dan PT Victory Ching Luh berdampak pada PHK terhadap ribuan karyawan.
"Saya sudah menerima laporan dari pimpinan SPSI tingkat perusahaan dan terus memantau perkembangan perundingan antara serikat pekerja dan manajemen perusahaan," kata Andi Gani dalam keterangan resminya.