Satu Kampung di Eretan Terisolasi Akibat Banjir Rob, Akses Warga Pakai Perahu

1 hour ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Banjir rob yang menggenangi wilayah Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu semakin parah dalam beberapa hari terakhir. Bahkan, satu kampung di desa tersebut, yakni Blok Empang, terisolasi akibat tingginya rendaman banjir.

Akses jalan dari permukiman warga di Blok Empang ke jalan raya tidak bisa dilewati karena tertutupi genangan air. Ketinggian genangan air di Blok Empang bisa mencapai lebih dari satu meter.

Hari ini, banjir rob di Blok Empang tidak separah kemarin. Ketinggian banjir lumayan turun hingga sepaha orang dewasa. Meski demikian, sama seperti hari kemarin, warga harus menggunakan perahu untuk keluar masuk kampung mereka. Ada satu perahu yang disediakan pemerintah daerah untuk membantu warga setempat.

“Ya mau gak mau harus naik perahu. Jalannya susah ketutup banjir,” ujar seorang warga setempat, Sumarni (48), Jumat (5/12/2025).

Tak hanya itu, air banjir yang disertai endapan lumpur juga membahayakan warga jika memaksakan diri berjalan kaki. Pasalnya, di sekeliling kampung tersebut banyak empang/tambak sehingga berbahaya jika warga sampai terjatuh ke dalamnya. Warga baru berani berjalan kaki jika banjir surut sehingga kondisi jalan bisa terlihat.

Sumarni mengatakan, untuk menggunakan perahu tersebut, warga harus sabar bergantian karena hanya ada satu perahu yang tersedia. Ia dan warga lainnya harus menunggu perahu datang. Warga yang hendak pulang ke Blok Empang, harus menunggu perahu yang keluar dari kampung mereka. Begitu pula sebaliknya. “Perahunya cuma ada satu, jadi ya harus sabar,” katanya.

Selain perahu bantuan dari pemda, kata dia, sebagian warga ada juga yang berinisiatif membuat rakit sendiri dari barang-barang bekas. Namun, rakit sederhana itu hanya bisa digunakan secara pribadi oleh mereka. Sumarni mengatakan, Blok Empang memang terdampak banjir paling parah karena posisinya dekat dengan laut. Selain itu, air banjir juga datang dari sungai yang meluap.

Sumarni mengaku sudah lelah dengan banjir rob yang terjadi setiap hari. Namun, ia tidak bisa pindah karena ketiadaan biaya. Sumarni berharap, pemerintah bisa membantu warga mengatasi kondisi tersebut. Ia pun mengaku tidak keberatan jika harus direlokasi. “Katanya kan mau dipindahin, gak tahu kapan. Ya mudah-mudahan benar,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Desa Eretan Wetan, Nanto Budianto mengungkapkan, banjir rob memang merendam hampir seluruh wilayah desanya. Meski belum ada warga yang mengungsi, namun balai desa selalu siap untuk dijadikan lokasi pengungsian. “Kami di pemerintah desa selalu siaga,” katanya

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |