CNN Indonesia
Selasa, 04 Mar 2025 09:15 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Pasukan keamanan Pakistan dan Afghanistan terlibat baku tembak di perbatasan kedua negara itu, Senin (3/3). Setidaknya satu orang meninggal dunia dalam bentrokan tersebut.
Kementerian Dalam Negeri Afghanistan menyatakan baku tembak terjadi pada Senin malam hingga mengakibatkan satu orang milisi Taliban tewas dan dua orang luka-luka.
Dua pejabat keamanan Pakistan yang tak ingin disebutkan identitasnya mengatakan kepada Reuters bahwa anggota mereka juga terluka dalam bentrokan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang pejabat Pakistan yang ingin anonim menjelaskan bahwa pasukan keamanan Taliban melepas tembakan tanpa alasan pada dini hari Senin yang menargetkan pos perbatasan Pakistan. Tembakan itu dilakukan menggunakan senjata otomatis.
Pasukan keamanan Pakistan lantas membalas tembakan tersebut dan terjadilah baku tembak.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan Abdul Mateen Qani sementara itu mengatakan Pakistan yang memulai kekerasan dan polisi perbatasan Afghanistan mencoba menyelesaikan masalah melalui dialog.
"Namun mereka (Pakistan) melanjutkan pertempuran ini dan pasukan keamanan kami bersikap defensif dan merespons," ucapnya.
Konflik ini terjadi di perbatasan utama kedua negara, Torkham, yang baru-baru ini ditutup karena perselisihan atas pembangunan pos terdepan wilayah perbatasan. Penutupan yang telah berlangsung selama 10 hari ini pun membuat 5.000 truk bantuan terdampar.
Afghanistan sedang dilanda krisis kemanusiaan dan kelaparan imbas ketidakstabilan politik dan ekonomi pasca pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban pada 2021. Situasi ini pun semakin parah usai perbatasan Torkham ditutup.
Pakistan dan Afghanistan sejak lama kerap bersitegang. Pakistan menuding milisi Islam Taliban di Afghanistan menyerang wilayah Pakistan, namun tuduhan itu dibantah oleh Taliban.
Pada Desember, pesawat militer Pakistan pun melancarkan serangan yang menewaskan puluhan orang di Afghanistan.
Perbatasan Torkham adalah lokasi transit utama bagi para pelancong maupun barang dagang antara Pakistan dan Afghanistan. Perbatasan ini menjadi jalur perdagangan kedua negara yang bernilai lebih dari 1,6 miliar (sekitar Rp26 triliun) pada 2024.
Presiden Kamar Dagang dan Industri untuk distrik Khyber Pakistan, Yousaf Afridi, mengatakan penutupan perbatasan telah menyebabkan kerugian sekitar $15 juta (sekitar Rp247 miliar).
Kondisi ini dapat memperburuk ekonomi Afghanistan, yang sudah terhuyung-huyung nyaris krisis sejak Taliban mengambil alih pemerintahan. Kekuasaan Taliban telah menyebabkan dipotongnya bantuan kemanusiaan dan dijatuhkannya berbagai sanksi ekonomi oleh negara Barat yang memengaruhi bisnis negara itu.
(rds/blq)