Orang Tua Cabut Laporan, Kasus Kepsek Tampar Murid yang Kedapatan Merokok di Sekolah Berakhir Damai

3 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN -- Laporan polisi terhadap Kepala SMAN 1 Cimarga, Dini Pitria, resmi dicabut setelah proses mediasi yang difasilitasi Gubernur Banten Andra Soni membuahkan kesepakatan damai antara pihak sekolah dan orang tua siswa, Kamis (16/10/2025). Pencabutan laporan dilakukan oleh kuasa hukum pelapor di Mapolres Lebak, Banten, Kamik, disaksikan langsung oleh Kapolres Lebak AKBP Herfio Zaki.

“Kami sepakat berdamai. Terima kasih kepada semua pihak yang sudah memfasilitasi. Semoga ini jadi pelajaran berharga bagi anak-anak dan kami sebagai orang tua,” ujar Tri Indah Lestri, orang tua siswa yang sebelumnya melaporkan kasus dugaan pemukulan oleh kepala sekolah.

Kuasa hukumnya, Resti Komalawati, memastikan laporan telah dicabut secara resmi. “Pasti itu sudah dicabut karena memang sudah ada perdamaian. Ini juga pada akhirnya mengerucut kepada penyelesaian perkara secara musyawarah,” katanya.

Proses perdamaian tersebut difasilitasi langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Banten, Deden Apriandhi Hartawan, bersama Sekda Kabupaten Lebak Budi Santoso, DPRD Banten, dan sejumlah pihak terkait. Dalam mediasi itu, Kepala Sekolah Dini Pitria dan orang tua siswa menandatangani surat pernyataan damai dan islah di SMAN 1 Cimarga.

“Harus berakhir dengan damai. Alhamdulillah kedua belah pihak sudah saling memaafkan,” ujar Deden.

Ia menjelaskan, Gubernur Banten Andra Soni mengarahkan agar penyelesaian dilakukan secara kekeluargaan dengan memastikan tiga hal utama yakni proses belajar mengajar berjalan normal, kedua belah pihak saling memaafkan, dan laporan hukum dicabut.

“Karena pada hari Jumat kemarin sudah ada pelaporan ke polisi, maka dengan adanya kesepakatan damai ini laporan bisa ditarik,” tegasnya.

Deden juga menegaskan bahwa penonaktifan sementara kepala sekolah sebelumnya merupakan langkah administratif untuk menjaga situasi kondusif dan melindungi yang bersangkutan dari proses hukum. “Yang terpenting adalah menyelamatkan bu kepala dari proses hukum,” ujarnya.

Dengan tercapainya kesepakatan damai, Dini Pitria kembali aktif menjalankan tugas sebagai kepala sekolah. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten juga akan memberikan pendampingan dan konseling, terutama bagi siswa yang terdampak kasus ini.

“Namun khusus untuk siswa, akan dilakukan konseling secara khusus. Dengan adanya mediasi ini, beliau (kepala sekolah) sudah diaktifkan kembali. Bisa kembali normal,” kata Deden.

Kepala SMAN 1 Cimarga Dini Pitria menyampaikan rasa syukurnya atas penyelesaian ini dan berharap kasus tersebut menjadi pembelajaran bagi semua pihak.

“Saya memang tegas, tapi niat saya tidak pernah ingin menjatuhkan siswa. Saya hanya ingin anak-anak menjadi pribadi yang lebih baik. Semoga ke depan ada coaching dan pembinaan bagi pendidik,” ujarnya.

Permasalahan ini bermula dari aksi mogok belajar ratusan siswa SMAN 1 Cimarga pada Senin (13/10/2025). Mereka memprotes tindakan Kepala Sekolah Dini Fitria yang diduga menampar salah satu siswa kelas XII, Indra Lutfiana Putra (17), karena kedapatan merokok di lingkungan sekolah.

sumber : Antara

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |