REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apresiasi pemerintah kepada atlet nasional kembali mencatat sejarah. Bonus Rp1 Miliar untuk setiap peraih medali emas SEA Games 2025, yang diinstruksikan langsung Presiden Prabowo Subianto, menjadi yang terbesar sepanjang penyelenggaraan multi event olahraga Asia Tenggara.
Besaran bonus tersebut melonjak signifikan dibandingkan SEA Games sebelumnya yang berada di kisaran Rp 500 juta. Kebijakan ini sekaligus menempatkan Indonesia jauh melampaui negara-negara tetangga dalam hal penghargaan finansial kepada atlet berprestasi.
Berdasarkan perbandingan bonus medali emas SEA Games 2025 per negara, Indonesia berada di posisi teratas dengan selisih yang sangat mencolok.
Indonesia memberikan bonus setara 59.595 dolar AS per medali emas. Thailand berada di urutan kedua dengan 9.619 dolar AS (300 ribu baht/sekitar Rp161,2 juta), disusul Singapura sebesar 7.750 dolar AS (10.000 dolar Singapura/sekitar Rp129,9 juta).
Filipina memberikan 5.104 dolar AS (300.000 Peso/sekitar Rp85,5 juta), Malaysia 4.904 dolar AS (MYR 20.000/sekitar Rp82,2 juta), sementara Vietnam berada di angka 1.709 dolar AS (45.000.000 Dong/sekitar Rp28,6 juta). Sejumlah negara lain seperti Brunei Darussalam, Laos, Timor Leste, dan Myanmar belum merilis data resmi bonus atlet mereka.
Meski nilai bonus emas telah diumumkan, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) belum memastikan jadwal pencairan. Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir menyatakan anggaran bonus SEA Games 2025 yang diajukan Kemenpora telah mendapatkan persetujuan Kementerian Keuangan.
“Angka besarnya sudah disetujui Kemenkeu. Kemungkinan akan diberikan langsung dan ditransfer ke rekening atlet pada awal tahun 2026,” ujar Erick Thohir dalam wawancara dengan Republika.co.id, awal pekan ini.
Erick juga mengingatkan para atlet agar memanfaatkan bonus tersebut secara bijak. Menurutnya, masa aktif atlet relatif singkat sehingga pengelolaan keuangan menjadi hal krusial.
“Manfaatkan bonus untuk investasi. Jangan untuk foya-foya. Bisa berupa asuransi, tanah, atau properti, agar kelak bermanfaat saat atlet pensiun karena usia atau cedera,” kata Erick.
Hingga kini, Kemenpora belum merinci pembagian bonus untuk nomor ganda, trio, dan beregu pada SEA Games 2025, serta besaran bonus untuk peraih medali perak dan perunggu. Rincian bonus bagi pelatih dan asisten pelatih juga masih menunggu keputusan resmi.
Lonjakan bonus emas pada SEA Games 2025 ini diharapkan tidak hanya menjadi bentuk apresiasi, tetapi juga memperkuat motivasi atlet nasional dalam menjaga prestasi dan mempersiapkan diri menuju Asian Games 2026 serta ajang olahraga internasional berikutnya.
Sebagai pembanding, pada SEA Games 2023, pemerintah mengalokasikan total bonus mencapai Rp 289.014.579.979 dengan skema pembagian yang terperinci.
Berikut rincian bonus SEA Games 2023:
Atlet
Medali emas perorangan: Rp 525 juta
Medali emas ganda/pasangan: Rp 420 juta
Medali emas beregu: Rp 367.500.000
Medali perak perorangan: Rp 315 juta
Medali perak ganda/pasangan: Rp 252 juta
Medali perak beregu: Rp 220.500.000
Medali perunggu perorangan: Rp 157.500.000
Medali perunggu ganda/pasangan: Rp 126 juta
Medali perunggu beregu: Rp 105.525.000
Pelatih
Perorangan/ganda:
Emas Rp 210 juta, Perak Rp 126 juta, Perunggu Rp 63 juta
Beregu:
Emas Rp 315 juta, Perak Rp 189 juta, Perunggu Rp 94.500.000
Medali kedua dan seterusnya:
Emas Rp 105 juta, Perak Rp 63 juta, Perunggu Rp 31.500.000
Asisten Pelatih
Perorangan/ganda:
Emas Rp 105 juta, Perak Rp 63 juta, Perunggu Rp 31.500.000
Beregu:
Emas Rp 157 juta, Perak Rp 94.500.000, Perunggu Rp 47.250.000
Medali kedua dan seterusnya:
Emas Rp 52.500.000, Perak Rp 31.500.000, Perunggu Rp 15.750.000
.png)
4 hours ago
3














































