MALANG, iNews.id - Surya Majapahit merupakan lambang atau simbol yang sering ditemukan pada peninggalan Kerajaan Majapahit, terutama di reruntuhan bangunan. Bentuknya menyerupai matahari dengan delapan sudut yang mengarah ke mata angin dengan bagian tengah terdapat lingkaran pahatan dewa-dewa Hindu.
Simbol ini sering dianggap sebagai lambang Kerajaan Majapahit di era kejayaannya yang banyak ditemukan di berbagai tempat, seperti Candi Penataran, Candi Rimbi dan Candi Jabung serta lainnya.

Baca Juga
Viral Belasan Makam Palsu di Kawasan Situs Kumitir Majapahit di Mojokerto Dibongkar
Kerajaan Majapahit pernah menjadi satu kerajaan besar di Nusantara kala itu. Kerajaan ini dipengaruhi ajaran Hindu, yang menjadi agama resmi di kerajaan.
Dikutip dari '700 Tahun Majapahit (1293 - 1993): Suatu Bunga Rampai', konsep kosmogoni dunia senantiasa berada di bawah pengaruh tenaga yang bersumber pada penjuru mata angin, bintang dan planet. Kesejahteraan dan kemakmuran dapat tercapai apabila terjadi kesejajaran antara mikrokosmos dan makrokosmos.

Baca Juga
Infografis Misteri Penemuan 5 Kerangka Manusia Era Majapahit
Refleksi konsep kosmologi tampak pada susunan bangunan dan benda-benda yang dianggap keramat. Cara penyusunan letak bangunan disesuaikan dengan susunan alam semesta, seperti misalnya orientasi bangunan diarahkan ke penjuru mata angin.
Kultus terhadap dewa matahari tampaknya amat populer dalam kehidupan keagamaan Majapahit. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya simbol-simbol yang dapat dihubungkan dengan matahari atau surya. Di antara simbol-simbol surya yang cukup di- kenal yakni 'Surya Majapahit', seperti yang terdapat di Candi-candi Penataran, Candi Rimbi dan Candi Jabung.

Baca Juga
Kisah Raden Wijaya, Raja Pertama Kerajaan Majapahit dan Makna Gelarnya
Ciri utama Surya Majapahit yakni adanya satu unsur yang selalu berada di tengah sebagai pusat, dikelilingi garis atau sinar berjumlah empat atau kelipatannya.
Editor: Donald Karouw