Warga Pidie Jaya mengungsi di Cagar Budaya Masjid Tuha di Pidie Jaya, Aceh, Rabu (3/12/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Masyarakat korban banjir di Gampong Babah Krueng, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, membutuhkan alat berat untuk membersihkan lumpur material banjir.
Keuchik (Kepala Desa) Babah Krueng Ismail di Pidie Jaya, Jumat (5/12/2025), mengatakan lumpur yang dibawa banjir para Rabu (26/11/2025) menutupi hampir seluruh wilayah desa dan rumah penduduk. Ketinggian lumpur mencapai dua meter.
"Yang dibutuhkan masyarakat di desa ini alat berat, selain kebutuhan dasar. Hampir semua korban banjir di desa ini belum bisa kembali ke rumah masing-masing, karena tempat tinggal mereka tertimbun lumpur," katanya.
Ismail mengatakan warga Gampong Babah Krueng yang mengungsi sebanyak 1.200 jiwa dari 348 keluarga. Warga mengungsi di meunasah, kantor desa, serta tempat lainnya.
Menurut Ismail, kondisi rumah warga hampir semuanya tertimbun lumpur luapan Krueng (Sungai) Meureudu. Warga tidak mampu membersihkan lumpur tersebut karena banyaknya volume yang harus dibersihkan.
"Kalau pembersihan menggunakan tenaga manusia membutuhkan waktu lama. Selain itu masyarakat juga tidak memiliki uang untuk membersihkannya sendiri-sendiri," kata Ismail.
Oleh karena itu, kata Ismail, masyarakat korban banjir di Gampong Babah Krueng membutuhkan dukungan pemerintah daerah untuk mengirimkan alat berat membersihkan lumpur.
"Jika lumpur tidak dibersihkan, maka korban banjir di desa ini tidak bisa pulang. Apalagi saat ini kondisi masyarakat yang mengungsi membutuhkan bantuan seperti kebutuhan pokok dan logistik lainnya," kata Ismail.
sumber : Antara
.png)
1 hour ago
1
















































