Beredar Isu Beras Bantuan Dijual ke Warga Terdampak Banjir, Ini Fakta Sebenarnya Menurut Bulog

1 hour ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog menegaskan informasi yang beredar mengenai dugaan penjualan beras bantuan bencana kepada masyarakat terdampak di Takengon Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh adalah tidak benar dan merupakan informasi hoaks. Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Andi Afdal memastikan pihaknya tidak pernah melakukan penjualan terhadap beras bantuan bencana.

"Klarifikasi ini selaras dengan pernyataan resmi yang disampaikan Bupati Aceh Tengah Haili Yoga yang telah meluruskan kesalahpahaman publik terkait isu tersebut," kata Andi dalam keterangan di Jakarta, Jumat (5/12/2025).

Menurut Andi, klarifikasi juga telah ditegaskan Bupati Aceh Tengah bahwa beras yang dijual kepada masyarakat bukanlah beras bantuan bencana, melainkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melalui program Gerakan Pangan Murah (GPM).

"Beras SPHP merupakan program reguler penugasan Pemerintah yang dilaksanakan Bulog dengan tujuan untuk menjaga stabilitas harga pangan, termasuk di tengah situasi darurat akibat bencana," tuturnya.

Dalam pernyataan resmi Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, lanjut Andi, disampaikan beberapa poin penting pertama Polres Aceh Tengah dan Kodim 0106 Aceh Tengah tidak pernah memperjualbelikan beras bantuan bencana. Kedua, keterlibatan personel TNI-Polri hanya sebatas membantu proses penyaluran dan penjualan beras murah GPM dari gudang Bulog untuk masyarakat.

"Langkah ini merupakan keputusan bersama Forkopimda Aceh Tengah dan Bulog sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas pangan dan mencegah gejolak harga selama masa bencana," jelasnya.

Bupati Aceh Tengah, tambah Andi, menjelaskan, langkah itu diambil setelah gudang Bulog Takengon dipadati masyarakat yang membutuhkan beras, sementara distribusi pangan saat ini masih terganggu akibat akses jalan yang terputus karena banjir dan longsor. Perum Bulog menegaskan seluruh beras bantuan bencana, bantuan sosial, maupun bantuan kedaruratan lainnya disalurkan secara gratis kepada masyarakat terdampak.

Penyaluran itu melalui mekanisme distribusi bantuan pangan (Banpang), Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD), Cadangan Beras Pemerintah Bencana Alam (CBP Bencal), kegiatan Bulog Peduli (Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan/TJSL), serta bantuan lainnya hasil koordinasi bersama Pemda dan instansi terkait. Andi menegaskan, Bulog saat ini fokus mendukung penanganan akses pangan dampak dari bencana alam.

"Bersama TNI, Polri, dan Forkopimda Aceh Tengah, BULOG terus mendukung perkuatan kolaborasi dalam percepatan penyaluran bantuan pangan sehingga dapat segera sampai di masyarakat korban banjir yang memerlukan," tegas Andi.

Bulog juga mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi, serta memastikan kebenarannya melalui sumber resmi pemerintah. Penyebaran informasi yang tidak akurat dapat menimbulkan keresahan di tengah upaya pemulihan akibat bencana.

Sebelumnya, beredar isu di tengah masyarakat tentang adanya penjualan beras bantuan bencana banjir oleh Polres Aceh Tengah dan Kodim 0106 Aceh Tengah. Hal ini memicu keresahan warga Aceh Tengah yang kondisinya masih terisolir akibat bencana.

Bupati Aceh Tengah Haili Yoga pada Kamis (4/12/2025) malam mengklarifikasi bahwa beras yang dijual bukanlah beras bantuan bencana, tapi beras dari stok reguler Bulog atau beras program Gerakan Pangan Murah (GPM). Beras tersebut memang dijual tapi dengan harga yang sudah ditentukan oleh pemerintah, untuk menjaga stabilitas harga pasar di tengah keadaan darurat.

"Untuk mencegah kepanikan, antrean panjang, hingga potensi kericuhan, Forkopimda bersama Bulog memutuskan agar proses penyaluran dibantu oleh aparat Polres Aceh Tengah dan Kodim 0106. Dengan cara ini masyarakat tetap dapat memperoleh beras murah secara tertib, aman, dan terkontrol," kata Haili Yoga.

sumber : Antara

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |