REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit meningokokus, yang disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis, sering kali menimbulkan kekhawatiran besar karena potensi fatalitasnya yang cepat. Namun, risiko penularan tidak hanya datang dari mereka yang menunjukkan gejala sakit, melainkan juga dari individu yang tampak sehat.
Dokter spesialis penyakit dalam konsultan alergi imunologi, Suzy Maria, mengatakan orang yang berusia dewasa muda dan remaja memiliki kemungkinan besar untuk menjadi pembawa (carrier) dari bakteri Neisseria meningitidis. "Jangan salah, yang menjadi carrier itu justru pada remaja dan dewasa yang muda. Jadi orang-orang muda sehat inilah yang menjadi penularnya," kata dr Suzy Maria, SpPD-KAI, M.Sc dalam acara diskusi kesehatan bersama Kalventis di Jakarta, Kamis (4/12/2025).
"Jadi ada orang yang sudah punya koloni Neisseria meningitidis, numpang hidup normal, tidak menyebabkan penyakit sama sekali di orang yang membawanya dan dia bisa menjadi penular ke orang lain," kata anggota Satuan Tugas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) itu.
Di negara maju, ia mengatakan, kasus meningokokus banyak ditemukan pada mahasiswa atau anggota militer yang sering berkumpul di ruangan tertutup dalam waktu lama. "Karena remaja dan dewasa muda senang berkumpul. Jadi, kalau seandainya ada satu aja carrier di kelompok mereka, mereka berkumpul, mereka akan menularkan ke yang lain-lainnya," kata dia.
"Jadi itulah yang menyebabkan carrier rate (tingkat pembawa kuman) tinggi," ujarnya.
Dokter Suzy mengatakan Neisseria meningitidis atau meningokokus dapat hidup sebagai komensal di nasofaring. Dari nasofaring, bakteri kemudian bisa masuk ke aliran darah. Proses ini dipengaruhi oleh faktor seperti perubahan selaput lendir dan penurunan sistem imun.
Kalau sampai masuk ke aliran darah, dr Suzy mengatakan, maka meningokokus bisa menyebar ke berbagai organ tubuh dan memicu penyakit yang lebih berat. "Dia paling sering pergi ke selaput otak atau meninges, yang kemudian kalau meradang disebut penyakitnya meningitis, yang penyebabnya salah satu yang fatal dan cukup sering adalah Neisseria meningitidis atau meningokokus," ujarnya.
"Selain di selaput otak, dia juga bisa infeksi paru, menyebabkan pneumonia,” kata dia.
Ia mengatakan infeksi Neisseria meningitidis bisa pula menyebabkan penyakit meningokokus invasif (Invasive Meningococcal Disease/IMD). Menurut dia, penyakit yang menular melalui percikan cairan saluran pernafasan dari pembawa bakteri meningokokus saat batuk atau bersin ini jarang ditemukan.
Dokter Suzy mengatakan penyakit meningokokus invasif bisa menyerang orang segala usia, tetapi kebanyakan terjadi pada orang yang berusia sangat muda atau sangat tua. Ini terjadi lantaran sistem imun anak kecil masih berkembang dan orang lanjut usia kekebalan tubuhnya sudah menurun, sehingga mereka lebih rentan terinfeksi bakteri.
.png)
1 hour ago
1















































