Laba Bersih BCA (BBCA) Tembus Rp50,5 Triliun per November 2024

4 weeks ago 16

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan laba bersih (bank only) sebesar Rp50,5 triliun sampai dengan November 2024.

 MNC Media)

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan laba bersih (bank only) sebesar Rp50,5 triliun sampai dengan November 2024. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan laba bersih (bank only) sebesar Rp50,5 triliun sampai dengan November 2024. Laba tersebut naik 14 persen secara tahunan jika dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya.

Mengutip laporan keuangan BCA, Senin (23/12/2024), laba bersih BBCA di November 2024 mencapai Rp4,2 triliun. Angka tersebut naik 8 persen dibandingkan tahun lalu, namun turun 28 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Kinerja positif BCA ini didorong oleh tiga faktor. Di antaranya pertumbuhan pendapatan dan kinerja operasional yang solid dan pertumbuhan kredit yang tetap kuat, serta didorong oleh kinerja pengendalian biaya kredit (Credit of Cost atau CoC) yang terjaga.

BCA mencatatkan pendapatan bunga (Net Interest Income atau NII) sebesar Rp6,5 triliun pada November 2024. Angka tersebut naik 11 persen dibandingkan tahun lalu, meskipun turun 2,5 persen dibandingkan bulan sebelumnya.  

Secara keseluruhan, NII BCA untuk periode sebelas bulan pertama tahun 2024 mencapai Rp70 triliun, meningkat 9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun pertumbuhan NII ini seiring dengan terjaganya margin bunga bersih (Net Interest Margin atau NIM) di level 5,74 persen, yang naik 37 basis poin dibandingkan tahun lalu, meskipun turun 19 bps dibandingkan bulan sebelumnya.  

NIM BCA hingga November 2024 tercatat 5,73 persen, meningkat 22 basis poin dan sesuai dengan target manajemen untuk tahun 2024 diperkirakan berada di kisaran 5,7–5,8 persen. Kenaikan NIM ini didorong oleh perubahan komposisi aset, di mana BBCA mengalihkan penempatannya dari Bank Indonesia ke obligasi pemerintah dan kredit yang memberikan yield lebih tinggi.

Kemudian pendapatan non bunga (Non-Interest Income atau Non-II) BBCA tercatat Rp1,9 triliun pada November 2024, naik 91 persen dibandingkan tahun lalu, meskipun turun 27 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Selama 11 bulan pertama 2024, Non-II sempat naik 7,5 persen yoy.
 
BCA mencatatkan pertumbuhan kredit 15,5 persen yoy hingga November 2024, meningkat dibandingkan dengan kinerja hingga Oktober 2024 yang tercatat 14,2 persen yoy, melampaui target manajemen yang diperkirakan berada di kisaran 10–12 persen.  

Kenaikan ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang hanya 3,5 persen, yang membuat Loan-to-Deposit Ratio (LDR) naik menjadi 79 persen.

BBCA juga mencatatkan beban provisi sebesar Rp236 miliar pada November 2024, setelah adanya pembalikan beban provisi pada Oktober 2024 dan November 2023.

Biaya kredit BBCA pada November 2024 tercatat 0,33 persen, sehingga CoC selama 11 bulan terjaga di level 0,23 persen, lebih rendah 8 basis poin dibandingkan tahun lalu, dan lebih baik dari target manajemen untuk sepanjang tahun 2024 yang berada di kisaran 0,3–0,4 persen.

(Rahmat Fiansyah)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |