MALANG, iNews.id - Wisatawan yang jatuh dari wahana Pandulum Jatim Park 1, Kota Batu, sudah dipulangkan ke rumah usai menjalani perawatan di rumah sakit. Kondisi korban berinisial RDP (14) warga Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, ini masih terpasang gips, perban, dan alat bantu jalan karena mengalami patah tulang.
RDP mengungkapkan, kronologi kejadian tersebut berawal saat dirinya bersama kakak, guru les dan teman kakaknya berlibur ke Jatim Park 1 menggunakan sepeda motor, Selasa (8/4/2025). Sebelum menaiki wahana 360° Pendulum, mereka menunggu di area bioskop karena hujan. Setelah hujan reda, dia menuju wahana tersebut sekitar pukul 16.00 WIB.

Baca Juga
Insiden Wisatawan Terlempar, Wahana Pendulum 360⁰ Jatim Park Kini Ditutup Sementara
"Di pendulum itu awalnya antre dulu. Setelah selesai giliran antrean saya, saya masuk," kata RDP, Jumat (18/4/2025), ditemui di rumahnya Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Selanjutnya, ia duduk di wahana tersebut dan telah dipasangkan sabuk pengaman oleh operator, pada bagian dada. Bahkan operator wahana sudah keliling satu kali, untuk mengecek pengaman seluruh pengunjung yang duduk.

Baca Juga
Polisi Selidiki Kasus Wisatawan Jatim Park Jatuh dari Wahana Pendulum
"Setelah itu, operator menyalakan wahana, itu kayak yang seatbelt dada ini, itu sistemnya hidrolik atau angin gitu mas. Jadi dipasang angin, nanti nutup semua, giliran sudah, dicabut anginnya," katanya.
RDP pun merasa aman melihat ia terpasang sabuk pengaman. Awalnya pun semuanya berjalan normal, wahana itu memutar Hingga 360 derajat sebanyak tiga kali. Tapi ketika putaran keempat atau kelima, sabuk pengaman yang melekat di tubuhnya terlepas pada saat ketinggian sekitar lebih dari 10 meter.
Kemudian, RDP panik dengan reflek pegangan sesuatu bergelantungan yang dapat sedikit mempertahankan kondisi tubuhnya d itengah berjalannya wahana tersebut.
"Setelah saya jatuh, operatornya lari, bilang gini mas, tandu, tandu, tandu. Setelah itu banyak orang yang datang, datang buat nolongin ditandu, awalnya ke P3K dulu, dicek sama mbak-mbaknya," tuturnya.
"Mungkin mbaknya sudah tahu kondisinya patah, soalnya ini mas, kaki kalau normal itu harusnya kan lurus ke atas, ini bisa ke kanan kiri," katanya.
RDP kemudian dibawa ke Rumah Sakit (RS) Baptis, Kota Batu. Hasil rontgen diketahui kaki kanannya pada bagian tulang kering dan belakang patah. Ia lantas dirujuk ke RS Persada Hospital, Kota Malang untuk mendapat perawatan intensif, dan baru diketahui saat itu jari tengah tangan kanannya juga patah.
"Operasi sehari setelah kejadian, pada Rabu siang, operiasnya satu jam. Dirawat inap di rumah sakit itu sampai Sabtu kemarin 12 April 2025," ucapnya.
Dari keterangan dokter, pemulihan pasca operasi memakan waktu kurang lebih dua pekan hingga boleh gips dan perban dilepas. Tapi secara keseluruhan hingga benar-benar sembuh memakan waktu dua bulan.
"Penyembuhan dari dokter, yang tangan ini dua minggu setelah dioperasi itu boleh dilepas mas. Cuma kondisinya belum yang benar-benar nyambung. Katanya itu dua bulan baru benar-benar nyambung tanpa ada bekas kayak patah gitu mas," ujar dia.
Editor: Kastolani Marzuki