Sertifikat deposito adalah tabungan deposito yang memiliki bukti penyimpanan berupa sertifikat yang dapat dipindahtangankan ke pihak lain.
Kenali Sertifikat Deposito, Intip Perbedaannya dengan Simpanan Berjangka Lainnya. (Foto: Freepik)
IDXChannel—Kenali sertifikat deposito dan kegunaannya. Sertifikat deposito adalah tabungan deposito yang memiliki bukti penyimpanan berupa sertifikat yang dapat dipindahtangankan ke pihak lain.
Melansir OCBC NISP (7/2), sertifikat deposito dapat digolongkan sebagai instrumen utang yang diterbitkan oleh lembaga keuangan kepada investor. Sertifikat deposito dibuat tanpa mencantumkan nama pemilik ataupun badan hukum tertentu.
Dalam hal ini, sertifikat deposito adalah dokumen atas tunjuk, di mana hak kepemilikan menjadi milik siapa pun yang memegangnya. Artinya, siapa pun yang memegang sertifikat ini dapat mencairkan dananya.
Sertifikat deposito berbeda dengan deposito berjangka, di mana deposito berjangka diterbitkan atas nama nasabah atau lembaga tertentu. Deposito berjangka dapat dicairkan oleh pemiliknya saat jatuh tempo.
Kenali Sertifikat Deposito, Ini Bedanya dengan Deposito Berjangka
Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara sertifikat deposito dengan deposito berjangka yang dapat diamati:
1. Kepemilikan
Sejak awal penerbitannya, deposito berjangka diterbitkan atas nama nasabah atau lembaga yang ingin menyimpan dananya di bank dalam kurun waktu tertentu dengan keuntungan berupa bunga.
Bukti kepemilikan deposito berjangka adalah bilyet, yakni slip yang mencantumkan besaran tabungan dan waktu jatuh tempo (pencairan). Bilyet ini akan digunakan dalam proses pencarikan dana deposito.
Seringkali sertifikat deposito disamakan dengan bilyet deposito, karena keduanya sama-sama berbentuk dokumen. Padahal sertifikat deposito tidak memiliki status kepemilikan sejak awal penerbitan.
Selain itu sertifikat deposito juga dapat diperjualbelikan, dipindahtangankan, dan dijadikan agunan untuk pengajuan pinjaman. Sementara kepemilikan deposito berjangka hanya dapat dipindahkan jika pemilik mengubahnya atau memberi surat kuasa ke orang lain.
2. Perhitungan Bunga
Terdapat perbedaan pada perhitungan bunga sertifikat deposito dan deposito berjangka. Pada deposito berjangka, perhitungan dan pembayaran bunganya diberikan saat pencairan, atau saat jatuh tempo.
Pemilik deposito berjangka juga dapat menentukan besaran bunga yang ingin dicairkan saat pokok deposito dicairkan. Pemilik juga dapat memilih untuk mencairkan bunga saja dan memperpanjang pokok depositonya.
Sementara pada sertifikat deposito, perhitungan dan pembayaran bunga diberikan sejak awal pembukuan simpanan. Sehingga sejak awal pemegangnya dapat mengetahui besaran total nilai uang yang akan diperoleh.
3. Cakupan Kegunaan
Karena sertifikat deposito tidak memiliki status kepemilikan, maka instrumen ini mudah dipindahtangankan. Sertifikat deposito digunakan sebagai instrumen investasi, hadiah, hingga warisan.
Sementara deposito berjangka digunakan sebagai instrumen investasi dan penyimpanan dana oleh pemiliknya, dan tidak dapat diberikan kepada orang lain dengan mudah.
Salah satu kelebihan sertifikat deposito adalah ketiadaan status kepemilikan, sehingga lebih fleksibel untuk dipindahtangankan dan diperjualbelikan. Bahkan dapat dijadikan sebagai jaminan pinjaman.
Itulah penjelasan singkat tentang kenali sertifikat deposito dan perbedaannya dengan deposito berjangka.
(Nadya Kurnia)