JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM di era Presiden Prabowo Subianto dipisah. Kementerian Koperasi akan dipimimpin Budi Arie dan Kementerian UKM oleh Maman Abdurrahman.
Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo pun membocorkan soal rencana kerja 2025 karena adanya pemisahan tersebut. Menurutnya, masih terus didiskusikan saat ini dengan Kementerian Koperasi dan UKM.
"2025 masih diskusi karena semalem diksusi dengan Pak Teten. Karena ada rencana UMKM dan Koperasi dipisah jadi dua. Sehingga kami harus tahu program untuk kementeiran seperti apa," ujarnya, Minggu (20/10/2024).
Supomo pun sedikit membocorkan seperti apa pemisahan Kementerian Koperasi dan UKM. Di mana posisi LPDB-KUMKM akan tetap berada di bawah Kementerian Koperasi.
"Bocoran LPDB itu masih di Kemenkop karena program berkelanjutan terkait pemberdayaan koperasi," ujarnya.
Untuk kantor, Kementerian Koperasi masih tetap di Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Sedangkan Kementerian UKM kemungkinan di Gedung Smesco, MT Haryono, Jakarta Selatan.
Sementara itu, terkait realisasi penyaluran dana bergulir sudah mencapai Rp1,465 triliun hingga September 2024. Adapun laju tingkat Non Performing Loan (NPL) mencapai 2,48%.
"Dari target 2024 sebesar Rp1,850 triliun sudah tersalurkan sebesar 78%. Kami meyakini hingga akhir tahun 2024 akan tercapai," katanya.
Penyaluran ini mencakup 36 provinsi di Indonesia dengan total 3.323 mitra yang telah menerima manfaat. Dengan, outstanding atau sisa pinjaman tercatat sebesar Rp4,11 triliun.
Adapun porsi pembiayaan untuk koperasi sektor riil (produksi) sepanjang 2024 sudah mencapai 60%. Dan terus mengalami peningkatan secara signifikan dari hanya 2% pada 2020.
Meski begitu, Supomo mengakui bahwa penyaluran dana bergulir untuk koperasi sektor riil lebih berisiko ketimbang ke Koperasi Simpan Pinjam atau KSP. "Sebab, masih banyak koperasi sektor riil yang belum siap menjadi sebuah korporasi," ujar Supomo.
Oleh karena itu, untuk penyaluran ke koperasi sektor riil, LPDB-KUMKM sudah menyiapkan inkubator, dimana koperasi akan diinkubasi dan diberikan pendampingan dalam menjalankan usahanya.
"Kita bentuk dan bangun ekosistemnya, dari hulu ke hilir. Sehingga, semuanya bisa kita pantau hingga cash to cash-nya, dalam skema yang sudah terdigitalisasi," kata Supomo.
Dalam kesempatan itu, Supomo menegaskan bahwa program dana bergulir dari LPDB-KUMKM telah memberikan dampak yang sangat positif bagi pertumbuhan koperasi dan UMKM di Indonesia.
"Dengan penyaluran dana yang terus meningkat setiap tahunnya, kami telah berhasil menjangkau lebih banyak UMKM melalui koperasi di seluruh pelosok negeri," kata Supomo.
Ditambahkan Supomo, keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan penuh dari KemenKopUKM.
"Sinergi yang kuat telah menjadi kunci keberhasilan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," kata Supomo.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari