Kekayaan Prajogo Pangestu Menguap Rp147 Triliun Imbas Jatuhnya Saham BREN Cs

3 hours ago 2

Saham-saham emiten milik taipan Prajogo Pangestu berjatuhan imbas gagal masuk Indeks Global MSCI dalam rebalancing Februari 2025

 MNC Media)

Saham-saham emiten milik taipan Prajogo Pangestu berjatuhan imbas gagal masuk Indeks Global MSCI dalam rebalancing Februari 2025. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Saham-saham emiten milik taipan Prajogo Pangestu berjatuhan imbas gagal masuk Indeks Global MSCI dalam rebalancing Februari 2025. Situasi itu berdampak pada kekayaan orang terkaya nomor satu di Indonesia itu.

Dikutip dari Forbes, Jumat (7/2/2025), harta Prajogo menguap hingga USD9,2 miliar atau setara Rp147 triliun dengan asumsi kurs Rp16.000. 

Kekayaan Pemilik Barito Group itu turun 20,74 persen hanya dalam sehari. Meski turun, Prajogo masih tercatat sebagai orang paling tajir di Tanah Air dengan kekayaan USD35,3 miliar atau Rp565 triliun.

MSCI mengumumkan tiga saham milik Prajogo, yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), dan PT Petrosea Tbk (PTRO) tidak akan dimasukkan ke dalam Indeks MSCI Global periode Februari 2025.

Keputusan tersebut diambil pengelola indeks global itu setelah melakukan analisis sekaligus memperoleh masukan pelaku pasar soal risiko investasi yang diduga terkait kuatnya konsentrasi kepemilikan Prajogo pada saham-saham tersebut lewat free-float.

Dua saham Prajogo, BREN dan CUAN yang digadang-gadang bakal masuk MSCI langsung hingga menyentuh batas auto reject bawah (ARB) usai turun 20 persen. Senasib, saham PTRO juga meorost 24,6 persen meski tak sampai ARB.

Dua saham lainnya yang terafiliasi Prajogo juga ikut terseret meski tidak terkait langsung dengan rumor MSCI. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) turun 10,4 persen ke Rp815 dan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) juga ikut anjlok 19,44 persen ke level Rp6.525.

Kejatuhan saham-saham milik konglomerat Prajogo ikut menyeret Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sehari sebelumnya tertekan akibat turunnya saham-saham big banks. Pada penutupan perdagangan sore ini, indeks kembali turun hampir 2 persen ke 6.742.

"Melemahnya IHSG disebabkan oleh sentimen negatif terkait dengan beberapa emiten konglomerasi yang gagal masuk ke dalam indeks MSCI, yang memicu aksi jual dari investor," kata Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan.

Berdasarkan catatan IDX Channel, saham-saham milik Prajogo Pangestu memang memiliki nilai kapitalisasi pasar (market cap) jumbo. BREN misalnya, memiliki market cap Rp940 triliun dengan bobot 9 persen atas IHSG. Emiten terbesar Prajogo ini sempat mengalahkan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebelum akhirnya turun ke posisi kedua.

Kemudian TPIA juga masuk daftar lima saham terbesar di IHSG dengan market cap Rp565 triliun dan bobot terhadap IHSG sekitar 5 persen. Sementara CUAN memiliki market cap Rp127 triliun, BRPT Rp76 triliun, dan PTRO Rp29 triliun.

(Rahmat Fiansyah)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |