IHSG Diprediksi Konsolidasi pada Pekan Terakhir 2024, Waktunya Koleksi Saham Undervalued

4 weeks ago 17

Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menutup perdagangan selama dua hari selama Natal sehingga pekan terakhir 2024 hanya tiga hari saja.

 MNC Media)

Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menutup perdagangan selama dua hari selama Natal sehingga pekan terakhir 2024 hanya tiga hari saja. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menutup perdagangan selama dua hari pada pekan ini, tepatnya pada Rabu-Kamis (25-26 Desember 2024), dalam rangka perayaan Natal, dan cuti bersama Natal.

Dengan libur tersebut, maka perdagangan hanya berlangsung selama tiga hari, sebelum kembali ditutup pada 31 Desember untuk akhir tahun dan 1 Januari 2025 dalam rangka Tahun Baru Masehi.

Dalam sepekan terakhir, pasar saham dan obligasi mencatatkan performa yang beragam. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mendapat tekanan akibat aksi jual bersih oleh investor asing yang mencapai Rp4,08 triliun. Semenara nilai tukar rupiah melemah signifikan hingga Rp16.300 per dolar AS pada 20 Desember 2024. 

Kinerja reksa dana dalam sepekan juga mayoritas melemah. Reksa dana yang mencatatkan positive return terbesar yakni reksa dana pasar uang sebesar 0,07 persen. Pasar obligasi pun tak lepas dari tekanan, dengan yield Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun naik 2,20 basis poin (bps) menjadi 7,06 persen. Kenaikan serupa juga terlihat pada yield US Treasury tenor 10 tahun, yang melonjak 12 bps ke level 4,52 persen. 

Bagaimana Prospek Bursa Sepekan Ini?

Riset Infovesta Utama (Infovesta) memperkirakan tekanan pada bursa saham akan mereda secara lebih terbatas dalam tiga hari perdagangan menjelang penutupan tahun. 

“Investor dapat melakukan aksi buy pada saham big-cap dengan valuasi undervalued,” tulis riset tersebut, Senin (23/12/2024).

Sementara IHSG juga diprediksi masih bergerak konsolidatif dengan kisaran level 6.950 hingga 7.050, menurut Phintraco Sekuritas. AdapunPilarmas Investindo, IHSG dapat mencapai 7.100, MNC Sekuritas dan BRI Danareksa Sekuritas masing-masing membaca IHSG dapat mencapai level 7.118 dan 7.110 sebagai resistance terdekat.

Untuk pasar obligasi, dengan harga obligasi yang berada pada level undervalued, analis Infovesta menyarankan investor memanfaatkan momentum ini untuk mengoleksi SBN.

“Terutama dengan strategi menyeimbangkan porsi tenor pendek dan panjang demi mengurangi risiko,” katanya.

Dari global, langkah Federal Reserve (The Fed) dalam memangkas suku bunga Fed Funds Rate (FFR) sebesar 25 bps menjadi 4,5 persen dinilai memberikan harapan, meski prospek penurunan suku bunga pada 2025 diproyeksikan hanya terjadi dua kali. 

Sejumlah kabar makro akan menjadi perhatian pasar di tengah liburan panjang. Dari dalam negeri, pasar menantikan rilis data pasokan uang (M2 Money Supply) untuk bulan November yang dijadwalkan pada Senin (23/12/2024). 

Data ini menjadi indikator penting untuk menilai tingkat likuiditas dalam perekonomian nasional. Amerika Serikat akan merilis data kepercayaan konsumen (CB Consumer Confidence) untuk bulan Desember 2024. Angka ini diramal meningkat ke level 113 dari 111,7 di bulan sebelumnya, mencerminkan optimisme konsumen terhadap stabilitas ekonomi AS. Namun, data Durable Goods Orders bulan November yang akan dirilis diperkirakan turun 0,4 persen secara bulanan, dari 0,2 persen pada Oktober. 

Dari kawasan Eropa, Inggris akan merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga (GDP Growth Rate Final) yang diperkirakan naik menjadi 1 persen secara tahunan, dari 0,7 persen pada kuartal sebelumnya. 

Sementara dari Asia, khususnya Jepang, pasar mengantisipasi data tingkat pengangguran bulan November 2024 yang diperkirakan stabil di level 2,5 persen. Namun, data penjualan ritel diproyeksikan melambat ke 1,3 persen dari 1,6 persen pada Oktober 2024.

(Rahmat Fiansyah)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |