IDXCarbon Buka Pintu Perdagangan Karbon Internasional, Banyak Peminat?

3 months ago 43

BEI selaku penyelenggara IDXCarbon mencatat volume perdagangan perdana kredit karbon telah mencapai 1 juta ton CO2 ekuivalen (tCO2e).

IDXCarbon Buka Pintu Perdagangan Karbon Internasional, Banyak Peminat? (Foto: MNC Media)

IDXCarbon Buka Pintu Perdagangan Karbon Internasional, Banyak Peminat? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bursa Karbon Indonesia atau IDXCarbon akan memulai perdagangan karbon internasional. Pengumuman ini tercantum dalam situs resmi IDXCarbon.

Tertulis bahwa unit karbon akan ditawarkan dalam market internasional, sekaligus dapat diperjualbelikan oleh entitas internasional, dengan indikasi waktu mulai 20 Januari 2025.

“IDXCarbon membuka kesempatan bagi partisipan internasional untuk bergabung dalam perdagangan kredit karbon internasional,” demikian tertulis dalam situs resmi IDXCarbon, diakses Senin (13/1/2024).

Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku penyelenggara IDXCarbon mencatat volume perdagangan perdana kredit karbon telah mencapai 1 juta ton CO2 ekuivalen (tCO2e). Ini merupakan angka kumulatif sejak bursa karbon diluncurkan pada 26 September 2023. 

“Pencapaian juga diikuti oleh pertumbuhan jumlah pengguna jasa IDXCarbon yang pada akhir 2024 mencatatkan pencapaian sejumlah 100 (seratus) pengguna jasa,” kata Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik, kepada wartawan pasar modal, Senin (13/1/2024).

Berdasarkan Perpres 98 Tahun 2021 dan Permen LHK Nomor 21 Tahun 2022, disebutkan tentang mekanisme otorisasi dari Menteri untuk carbon credit yang dapat diperdagangkan ke pihak asing. 

Jeffrey menyebut rencananya pada 20 Januari 2025 akan dilaksanakan perdagangan perdana untuk carbon credit yang mendapat otorisasi ini. 

“Kementerian LH sedang dalam proses pemberian otorisasi. Belum diketahui pasti volume yang akan tersedia,” tutur dia. 

Adapun indikasi proyek yang akan diberikan otorisasi adalah proyek milik grup PLN yang telah tercatat di SRN dan IDXCarbon.

Jeffrey menyebut, pembukaan pasar internasional untuk pertama kalinya ini disambut positif dengan antusiasme yang tinggi dari berbagai pihak. 

“Kami menerima banyak pertanyaan baik dari media asing maupun calon pembeli asing. Namun untuk transaksi konkret masih harus kita lihat dalam beberapa waktu ke depan,” ujarnya.

Sebagai catatan, pada awal 2025 IDXCarbon turut mencatatkan penambahan 3 proyek unit karbon berbentuk Sertifikat Pengurangan Emisi-Gas Rumah Kaca (SPE-GRK).

Proyek pertama merupakan milik PT PLN Indonesia Power yang mencatatkan unit karbon yang berasal dari proyek Pengoperasian Pembangkit Listrik Baru Berbahan Bakar Gas Bumi PLTGU Priok Blok 4 sebesar 763.653 tCO2e dengan tahun penyerapan atau pengurangan emisi terjadi (tahun vintage) 2021. 

Selanjutnya adalah proyek PT PLN Indonesia Power, yaitu Konversi dari Pembangkit Single Cycle menjadi Combined Cycle (Add On) PLTGU Grati Blok 2, yang mencatatkan unit karbon sebesar 407.390 tCO2e dengan tahun vintage 2021. 

Proyek ketiga adalah Konversi dari Pembangkit Single Cycle menjadi Combined Cycle Blok 2 PLN NP UP Muara Tawar yang dikelola oleh PT PLN Nusantara Power yang mencatatkan unit karbon sebesar 30.000 tCO2e dengan tahun vintage 2023. 

(DESI ANGRIANI)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |