ICMSS ke-24 Soroti Prospek Pasar Modal hingga Masa Depan Investasi Hijau

3 hours ago 1

Acara yang diadakan oleh mahasiswa manajemen FEB Universitas Indonesia ini menjadi ajang edukasi bagi investor muda.

 IDX Channel/ Dinar)

ICMSS ke-24 Soroti Prospek Pasar Modal hingga Masa Depan Investasi Hijau (Foto: IDX Channel/ Dinar)

IDXChannel - Rangkaian kegiatan Indonesia Capital Market Student Studies (ICMSS) ke-24 menyajikan ragam Capital Market Seminar dengan ulasan mengenai mengenai dinamika pasar modal, dan investasi hijau di Indonesia.

Acara yang diadakan oleh mahasiswa manajemen FEB Universitas Indonesia ini menjadi ajang edukasi bagi investor muda, mempertemukan akademisi, praktisi, serta analis keuangan dalam diskusi strategis mengenai prospek pasar modal Indonesia.

Mengusung tema The Ascendant Resurgence: Catalyzing Market Prestige Across Horizon Shifts, seminar ini menjadi wadah dalam memahami pergeseran tren pasar, dan peluang investasi di tengah perubahan ekonomi global. 

"Kami senang sekali seminar ini menjadi forum yang menawarkan sesi diskusi para investor dengan pengamat dan akademisi," kata Presiden ICMSS ke-24, Azzahra Nasution, di Kampus UI Depok, Kamis (6/2/2025).

Sesi pertama seminar ini mengangkat tema Empowering Growth: Paving a Path for Lasting Development, dengan menghadirkan Fithra Faisal selaku Economic Advisor PT Samuel Sekuritas, dan Winang Budoyo, Chief Economist PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN). 

Kedua narasumber menggarisbawahi pentingnya strategi ekonomi yang berkelanjutan dalam membangun pertumbuhan jangka panjang.

Menurut Fithra Faisal, sektor keuangan memiliki peran vital dalam mendorong keberlanjutan ekonomi melalui akses pembiayaan yang inklusif serta kebijakan moneter yang adaptif. 

Sementara itu, Winang Budoyo menegaskan investasi yang berorientasi pada nilai jangka panjang dapat menciptakan stabilitas ekonomi serta mengurangi volatilitas di tengah ketidakpastian global.

Dalam sesi kedua bertajuk The Market’s New Frontier: The Outlook for Indonesia’s Blue Chip Stocks, para panelis datang dari beragam profesi seperti Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman, Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhani, Chief Investment Officer Sinarmas Asset Management Genta Wira Anjalu, hingga Ahmad Solihin, CIO Syailendra Capital.

Para panelis menyoroti bagaimana faktor makroekonomi, kebijakan fiskal, serta dinamika pasar global turut mempengaruhi kinerja emiten berkapitalisasi besar.

Strategi investasi di tengah ketidakpastian menjadi sorotan utama dalam diskusi ini.
Sesi ketiga membawa tema “The Future of Indonesia’s Accelerating Green Investment Landscapes”, yang membahas perkembangan investasi hijau di Tanah Air.

Para pembicara, termasuk Shirley Santoso, menekankan pentingnya dukungan kebijakan dalam mempercepat investasi ramah lingkungan. 

"Sektor energi terbarukan dan obligasi hijau menjadi instrumen utama dalam membangun perekonomian yang lebih berkelanjutan," kata Presiden Direktur Kearney Indonesia Shirley. 

Kecerdasan Buatan dan Perubahan Generasi Investor

Dalam sesi konferensi pers, panelis menyoroti peran kecerdasan buatan (AI) dalam dunia investasi. Teknologi ini dikatakan mampu meningkatkan efisiensi analisis pasar, mengidentifikasi tren secara real-time, serta mengurangi bias dalam pengambilan keputusan investasi.

CIO Sinarmas Asset Genta Wira Anjalu menilai, investasi di Indonesia masih didominasi oleh kelompok old money, tetapi generasi muda diprediksi akan menjadi kekuatan utama dalam pasar modal di masa depan.

"Edukasi investasi sejak dini menjadi hal yang krusial, terutama dalam memahami dampak inflasi terhadap daya beli dan pentingnya diversifikasi aset," tutur dia.

(DESI ANGRIANI)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |