JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memberikan apresiasi terhadap capaian kebijakan hilirisasi satu dekade Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kadin berharap kebijakan hilirisasi ini dapat dikembangkan ke sektor-sektor lainnya seperti agraria dan perikanan di Indonesia.
Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani, mengakui pertumbuhan positif melalui kebijakan hilirisasi Presiden Jokowi.
Shinta berharap pencapaian Jokowi tersebut, dapat dilanjutkan bahkan ditingkatkan di pemerintahan Presiden terpilih, Prabowo Subianto, mendatang.
"Kebijakan hilirisasi pak Jokowi itu bagus, sangat positif, harapannya semoga dikembangkan di sektor lainnya," ujar Shinta saat ditemui di Menara Kadin.
Shinta mengatakan, capaian kebijakan hilirisasi Presiden Jokowi perlu ditingkatkan, dengan tidak hanya berfokus pada industri energi dan sumber daya mineral.
"Bagus kok hilirisasi itu, tapi ke depannya kita tidak hanya berfokus di sektor energy and mineral. Kita sekarang juga harus mulai ke pertanian, perikanan," tutur Shinta.
Lebih lanjut, Shinta juga menekankan agar kebijakan hilirisasi ke depannya, bisa lebih berkembang dari pertumbuhan ekosistem industri kendaraan listrik. Baginya, peluang pengembangan hilirisasi di Indonesia, masih terlampau luas dan strategis.
"Jadi kita juga tidak hanya berfokus pada pengembangan EV (electronic vehicle) ekosistem, tapi masih banyak juga yang bisa dikembangkan," tegas Shinta.
Pentingnya Hilirisasi demi Pertumbuhan Ekonomi
Presiden Jokowi menekankan pentingnya hilirisasi dan digitalisasi sebagai dua pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan. Jokowi menyoroti betapa pentingnya hilirisasi dalam meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia serta peran digitalisasi dalam mempercepat transformasi ekonomi.
“Satu hilirisasi, yang kedua digitalisasi. Digitalisasi yang namanya data center itu wajib segera kita miliki. Yang kedua data analitik, akan bisa kita menganalisa angka-angka dan lain-lain secara cepat,” ujar Presiden, Selasa, 8 Oktober 2024.
Dalam konteks hilirisasi, Presiden Jokowi memaparkan keberhasilan Indonesia dalam mengolah nikel dari bahan mentah hingga produk jadi seperti stainless steel dan baterai. Menurut Presiden, barang-barang tersebut sudah diproduksi oleh industri-industri nasional akibat dari kebijakan hilirisasi yang dilakukan pemerintah.
“Lompatannya kelihatan sekali dari yang USD1,4-2 miliar sebelum nikel distop, kemudian melompat menjadi USD34,8 miliar. Itu adalah sebuah lompatan yang besar sekali,” ungkap Presiden.
Presiden juga menyoroti keberhasilan pengembangan smelter tembaga yang dimiliki oleh PT Amman dan PT Freeport Indonesia, dengan investasi yang mencapai puluhan triliun rupiah. Selain nikel dan tembaga, Indonesia juga telah memulai hilirisasi bauksit yang akan terus ditindaklanjuti untuk meningkatkan nilai tambah.
“Nikel sudah, tembaga sudah, bauksit sudah, nanti kita masuk ke timah dan lain-lain,” ucap Presiden.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari