Presiden Prabowo Subianto segera melakukan gebrakan setelah dilantik pada 20 Oktober lalu, termasuk dalam hal kebijakan luar negeri.
Gebrakan Kebijakan Luar Negeri Prabowo, dari Daftar BRICS hingga Telepon Trump. (Foto: BPMI Setpres)
IDXChannel - Presiden Prabowo Subianto segera melakukan gebrakan setelah dilantik pada 20 Oktober lalu, termasuk dalam hal kebijakan luar negeri.
Prabowo dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono melakukan sederet kunjungan luar negeri dan menghadiri serangkaian pertemuan internasional dalam 2 bulan terakhir, termasuk konferensi tingkat tinggi (KTT) BRICS dan G20.
Saat pelantikannya, Prabowo menegaskan akan melanjutkan kebijakan luar negeri Indonesia yang berprinsip bebas dan aktif. Dia ingin memelihara hubungan baik dengan semua negara dan tidak memihak salah satu kubu.
"Kita tidak mau ikut pakta-pakta militer mana pun. Kita memilih jalan bersahabat dengan semua negara," kata Prabowo saat itu.
Berikut sejumlah gebrakan kebijakan luar negeri di awal masa pemerintahan Prabowo:
1. KTT BRICS
Sesaat setelah dilantik sebagai presiden, Prabowo mengutus Sugiono untuk menghadiri KTT BRICS di Kazan, Rusia pada Oktober 2024. Ini merupakan lawatan perdana sang mantan anggota parlemen sebagai menlu.
DI Kazan, pemerintahan Prabowo langsung membuat gebrakan. Sugiono mengumumkan bahwa Indonesia berencana menjadi anggota BRICS.
"Menjadi kehormatan bagi saya sebagai utusan Presiden Republik Indonesia untuk mengumumkan keinginan Indonesia bergabung dengan BRICS dan menjadi anggotanya," kata Sugiono dalam pertemuan tersebut.
"Indonesia merasa prinsip dan komitmen BRICS, khususnya dalam hal pengentasan kemiskinan dan kelaparan beserta jaminan ketahanan pangan dan energi, sejalan dengan progtam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto," katanya.
Sebelum menjadi anggota penuh BRICS, Indonesia diterima sebagai negara mitra organisasi tersebut. BRICS saat ini beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab (UEA).
2. Kunjungan ke AS dan China
Prabowo memutuskan Amerika Serikat (AS) dan China akan menjadi tujuan lawatan luar negeri perdananya pada November 2024. Ini menegaskan kebijakannya yang tidak memihak salah satu kubu.
Dalam lawatannya, Prabowo melakukan pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping dan jajaran pejabat tinggi Negeri Tirai Bambu tersebut. Dia juga melakukan diskusi dengan pemimpin bisnis China.
Di Beijing, Prabowo menegaskan keberlanjutan kerja sama Indonesia dengan China di berbagai bidang. Dia juga sukses mengantongi komitmen investasi hingga USD10 miliar.
"Kedua negara kini telah menjadi mitra dekat di berbagai bidang," kata Prabowo saat menemui Xi.
"Kita telah hidup berdampingan selama berabad-abad, dan budaya serta masyarakat kita telah saling berhubungan selama bertahun-tahun," katanya.
Dari Beijing, Prabowo melanjutkan perjalanannya ke Washington. Dia dijamu Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih.
Selain memperkuat kerja sama, pertemuan Prabowo dan Biden juga bertujuan untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik antara kedua negara.
"Amerika Serikat bagi kami adalah teman yang sangat baik. Amerika Serikat mendukung kami dalam perjuangan kemerdekaan dan membantu kami berkali-kali saat kami membutuhkannya. Oleh karena itu, saya akan bekerja keras untuk memperkuat hubungan Indonesia-Amerika Serikat," kata Prabowo di Gedung Putih.
Di sela-sela kunjungannya di Washington, Prabowo juga sempat melakukan pembicaraan telepon dengan presiden terpilih AS Donald Trump. Dia memberi ucapan selamat atas kemanangan Trump dalam pilpres AS.
Prabowo menyatakan siap bertemu kapan saja dengan Trump. Di sisi lain, Trump menyatakan niatnya untuk mengunjungi Indonesia.
"Anda pemimpin yang sangat dihormati," kata Trump kepada Prabowo.
3. Pertemuan G20 dan APEC
Selain melakukan kunjungan bilateral, Prabowo juga mengikuti sejumlah pertemuan internasional pada November 2024. Dia menghadiri KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Lima, Peru dan pertemuan puncak G20 di Rio de Janeiro, Brasil.
Dalam pidatonya di KTT APEC, Prabowo mendorong peningkatan kerja sama ekonomi dan pedamaian di Asia-Pasifik. Dia juga mengajak pelaku bisnis kawasan untuk berinvestasi di Indonesia.
"Kami bertekad melakukan industrialisasi dengan melakukan hilirisasi sumber daya, mengolah sumber daya kami," kata Prabowo kepada pemimpin APEC lainnya.
Di KTT G20, Prabowo mendorong kerja sama internasional yang lebih kuat untuk mengentaskan kemiskinan dan kelaparan. Dia juga menegaskan komitmen Indonesia terhadap pembangunan berkelanjutan dan transisi energi.
"Kami berencana untuk menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara dan semua pembangkit listrik tenaga fosil dalam 15 tahun ke depan," kata Prabowo di Rio de Janeiro.
"Kami berencana untuk membangun lebih dari 75 gigawatt tenaga terbarukan dalam 15 tahun ke depan," katanya.
4. Kunjungan ke Eropa dan Timur Tengah
Mengakhiri tur keliling dunianya, Prabowo menyambangi Inggris dan Uni Emirat Arab. Dia berjanji melanjutkan kerja sama bilateral yang telah dirintis pendahulunya.
Pada Desember, Prabowo menghadiri KTT D8 di Kairo, Mesir. Kelompok tersebut terdiri dari Indonesia, Malaysia, Turki, Iran, Mesir, Nigeria, Pakistan, dan Bangladesh.
Di Kairo, Prabowo menegaskan komitmen Indonesia untuk terus mendukung perjuangan Palestina. Dia mendorong komunitas internasional, khususnya negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim, untuk bersatu mendukung kepentingan Palestina.
"Kapan ini akan berakhir? Bagaimana kita bisa membantu Palestina kalau kita saling bermusuhan antarsesama? mari kita jujur," kata Prabowo.
"Ketika saudara kita kesusahan, kita memberikan pernyataan dukungan dan mengirimkan bantuan kemanusiaan. Maaf ini opini saya, tapi mari kita lihat realitasnya. Kita harus bekerja sama, menyamakan suara, dan tidak terpecah belah," katanya. (Wahyu Dwi Anggoro)