Fundamental Keuangan Kokoh, Begini Target Harga Saham ANTM Versi Analis

1 week ago 21

realisasi laba bersih ANTM di 2024 setara dengan 122 persen dan 132 persen dari proyeksi BRIDS dan konsensus analis.

Fundamental Keuangan Kokoh, Begini Target Harga Saham ANTM Versi Analis

Fundamental Keuangan Kokoh, Begini Target Harga Saham ANTM Versi Analis

IDXChannel - Kinerja tahun berjalan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tak lepas dari sorotan kalangan analis dan pelaku pasar modal nasional.

Misalnya saja dari segi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk (laba bersih) yang melonjak sebesar 122 persen secara triwulanan, menjadi Rp1,4 triliun pada triwulan IV-2024 lalu.

Capaian ini membuat total laba bersih sepanjang 2024 lalu menjadi Rp3,6 triliun, tumbuh sebesar 19 persen secara tahunan (year on year/YoY) dibanding realisasi laba pada 2023 lalu.

Capaian tersebut jauh melampaui proyeksi yang terefleksikan lewat konsensus analis, termasuk juga yang sebelumnya telah dibahas oleh PT BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS), di mana realisasi laba bersih 2024 tersebut setara dengan 122 persen dan 132 persen dari proyeksi BRIDS dan konsensus analis.

Sementara dari segi pendapatan, pada triwulan IV-2024 terjadi lonjakan sebesar 30 persen untuk perbandingan periode yang sama, menjadi Rp25,9 triliun.

Secara akumulatif, total pendapatan ANTM tercatat mencapai Rp69,2 triliun, melonjak 69 persen secara tahunan, sekaligus setara dengan 122 persen dari proyeksi BRIDS dan konsensus analis.

Tak hanya itu, ANTM juga berhasil mencetak kenaikan laba bersih dari perusahaan asosiasi sebesar Rp349 miliar di sepanjang triwulan IV-2024 lalu, tumbuh tipis dibanding perolehan per September 2024 lalu yang sebesar Rp340 miliar.

Di lain pihak, Perseroan juga menikmati keuntungan kurs sebesar Rp321 miliar, dibanding posisi rugi Rp428 miliar pada triwulan sebelumnya.

"Antam juga mendapatkan laba Rp101 miliar dari pengalihan aset PT Antam Resourceindo (KDI) ke PT Tambang Mineral Strategis (TMS)," tulis BRIDS, dalam analisa resmi yang dirilis pada Rabu (9/4/2025) lalu. 

Dengan segala pertimbangan tersebut, BRIDS menetapkan rekomendasi buy untuk saham ANTM, dengan target harga di level Rp2.000 per saham, sama dengan target harga dan rekomendasi yang sebelumnya disematkan oleh Mandiri Sekuritas.

Sebelumnya, pihak manajemen ANTM mengeklaim bahwa Perseroan telah berhasil membuktikan ketangguhan dalam menghadapi tantangan sepanjang 2024 yang dipengaruhi oleh dinamika regulasi serta ketidakpastian kondisi makroekonomi global.

Tak sekadar bertahan, ANTM diklaim berhasil meraih pertumbuhan kinerja keuangan yang sehat melalui pengelolaan kinerja operasional yang robust dan agile dalam merespons dinamika pasar, sehingga menegaskan kokohnya posisi Perseroan di tengah persaingan industri.  

Dari sisi neraca, ANTM membukukan kenaikan aset, dari Rp42,85 triliun pada 2023 menjadi Rp 44,52 triliun pada 2024. Ekuitas tumbuh tiga persen menjadi Rp32,2 triliun. Pada 2024, Perseroan melalukkan percepatan pelunasan pinjaman investasi senilai total Rp1,68 triliun. 

Kinerja operasional ANTM juga diklaim cukup solid. Di segmen emas, didukung oleh kenaikan harga emas dunia akibat faktor makroekonomi dan kondisi geopolitik, ANTM membukukan pertumbuhan pendapatan 120 persen menjadi Rp57,56 triliun pada 2024, dibandingkan realisasi di 2023 yang sebesar Rp26,12 triliun.

ANTM mencatatkan total volume produksi logam emas dari tambang perusahaan sebesar 1.019 kg, ekuivalen 32.762 troy oz. Volume penjualan produk emas Antam pada 2024 mencapai 43.776 kg (1.407.431 troy oz) yang keseluruhannya diperuntukan ke pasar domestik, meningkat 68 persen dibandingkan 2023 sebesar 26.129 kg. 

Di segmen nikel, ANTM membukukan pendapatan Rp9,5 triliun pada 2024 lalu. Volume produksi feronikel Perseroan mencapai 20.103 ton nikel dalam feronikel (TNi), dengan volume penjualan 19.452 TNi. Destinasi utama penjualan feronikel Perseroan adalah China, India dan Korea Selatan. 

Sementara, volume produksi bijih nikel pada 2024 mencapai 9,94 juta wet metric ton (wmt), sedangkan penjualan 8,35 juta wmt yang seluruhnya untuk pasar domestik baik untuk memenuhi kebutuhan pabrik feronikel Perseroan maupun penjualan pihak ketiga untuk kebutuhan smelter nikel dalam negeri.

Kontribusi pendapatan segmen bauksit dan alumina di 2024 mencapai tiga persen atau Rp1,8 triliun, meningkat tujuh persen dari 2023 yang sebesar Rp1,69 triliun.

Volume produksi bauksit yang digunakan sebagai bahan baku bijih pabrik chemical grade alumina (CGA) serta pabrik smelter grade alumina (SGA) mencapai 1,33 juta wmt dengan volume penjualan kepada pihak ketiga sebesar 736 ribu wmt. 

Pada 2024, ANTM melalui anak usaha yang mengoperasikan pabrik CGA Tayan, PT Indonesia Chemical Alumina, memproduksi 147.826 ton alumina dan penjualan 177.178 ton. Realisasi penjualan alumina pada 2024 menunjukkan pertumbuhan 24 persen dari 2023 sebanyak 142.777 ton.

(taufan sukma)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |