tim | CNN Indonesia
Selasa, 04 Mar 2025 08:08 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Kepala Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE) Amerika Serikat Elon Musk menyalahkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky atas perang di Ukraina.
Dalam unggahan di X pada Minggu (2/3), bos Tesla itu menyebut Zelensky kejam dan tidak manusiawi karena terus memperpanjang perang dengan Rusia. Dia menyalahkan Zelensky yang tak mau membuat kesepakatan damai dengan Kremlin.
"Apa yang saya katakan lebih dari 2 tahun lalu adalah Ukraina harus mencari perdamaian atau akan ada banyak nyawa yang hilang tanpa keuntungan apa pun. Zelensky memilih yang terakhir. Sekarang dia ingin melakukannya lagi. Ini kejam dan tidak manusiawi," tulis Musk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam unggahan itu, Musk mengutip kembali ucapannya dua tahun lalu menyusul invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada 2022.
Ia saat itu mengusulkan sejumlah langkah "perdamaian", meliputi pemilihan umum di wilayah aneksasi dengan pengawasan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), memastikan pasokan air ke Crimea, serta menjaga Ukraina tetap netral alias tidak menjadi anggota NATO.
Rencana perdamaian Musk kala itu mendapat reaksi keras dari para pejabat Ukraina, termasuk Presiden Zelensky. Zelensky menuduhnya menjalankan propaganda Rusia.
Kini, Musk kembali menyuarakan pendapatnya usai pertikaian sengit antara Zelensky dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Oval Office, Jumat (28/2) lalu.
Musk sebetulnya sudah berulang kali 'menyerang' Zelensky dengan memintanya mengadakan pemilihan presiden di Ukraina. Secara konstitusional, masa jabatan Zelensky semestinya berakhir pada Mei 2024 lalu.
Namun, Ukraina hingga kini tidak mengadakan pemilihan umum karena darurat militer imbas perang dengan Rusia.
Musk sendiri menuduh Zelensky telah melakukan korupsi dan ogah menggelar pemilu karena ingin tetap berkuasa. Padahal, menurutnya, warga Ukraina "membenci" sang Presiden.
(rds/blq)