PT Raharja Energi Cepu (RATU) anak RAJA dan PT Bangun Kosambi Sukses (CBDK) anak PANI kompak melantai di Bursa pada Januari 2025.
Duel IPO Emiten Konglomerat Anak RAJA vs PANI, Mana yang Paling Menjanjikan? (Foto: dok freepik)
IDXChannel - Duel initial public offering (IPO) emiten konglomerat dari anak usaha PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) dan PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) tengah mencuri perhatian investor.
PT Raharja Energi Cepu (RATU) anak RAJA dan PT Bangun Kosambi Sukses (CBDK) anak PANI kompak melantai di Bursa pada Januari 2025. Masing-masing milik Hapsoro dan taipan Aguan serta Grup Salim.
Adapun RATU menawarkan valuasi yang kompetitif di sektor migas yakni kontrak jangka panjang blok Cepu di Jawa Tengah dan blok Jabung di Jambi.
Di sisi lain, CBDK yang bergerak di bidang real estate kawasan PIK 2 yang merupakan hasil kolaborasi Agung Sedayu dan Salim Group juga menarik untuk target jangka panjang.
Debut Perdana RATU, Investasi Menarik di Sektor Energi
RATU bergerak di sektor hulu migas dengan dua aset strategis, yaitu blok Cepu di Jawa Tengah memiliki 2,2 persen participating interest melalui PJUC dan blok Jabung di Jambi memiliki 8 persen melalui RETJ. Kedua blok ini memiliki kontrak jangka panjang, masing-masing hingga 2035 dan 2043.
Berdasarkan riset Samuel Sekuritas, operasional RATU diperkirakan akan mendapat manfaat dari harga minyak yang cenderung stabil di 2024, yakni sekitar USD80,2 per barel, meskipun sedikit lebih rendah dibanding tahun lalu.
Selain itu, peningkatan produksi dari kedua blok ini diperkirakan mencapai rata-rata 199 ribu barel minyak dan 8,8 juta barel minyak selama setahun. Hingga pertengahan 2024, RATU berhasil mencatat laba sebesar USD7 juta, naik 20,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya, RATU berencana melepas 190 juta saham baru dan 352 juta saham dari divestasi RAJA melalui mekanisme IPO yang akan membuatnya tercatat di BEI dengan tingkat kepemilikan saham publik sebesar 20 persen.
Proses ini diperkirakan selesai pada Januari 2025, dengan target dana yang akan terkumpul sebesar Rp489 miliar-Rp624 miliar, atau sekitar USD 30,7 juta-USD 39,2 juta. Dana hasil IPO ini akan digunakan sepenuhnya untuk melunasi utang anak perusahaan RAJA yang mencapai USD9,8 juta.
Dengan kisaran harga penawaran Rp900 hingga Rp1.150 per saham, valuasi RATU berada di angka 9,1 hingga 11,6x laba bersih 2024. Hitungan tersebut menunjukkan harga ini lebih rendah 19,8 persen dibanding rata-rata industri, meskipun ada sedikit kenaikan di kisaran atas harga pasar. Setelah IPO, RATU akan memberikan penawaran khusus kepada para pemegang saham RAJA dengan rasio pembelian 7:1.
"Berdasarkan analisis kami, investor akan mendapatkan keuntungan lebih besar dengan mengikuti IPO RATU dibandingkan melalui penawaran saham RAJA, karena estimasi menunjukkan bahwa nilai saham RAJA setelah IPO cenderung mengalami penurunan hingga 6 persen," tulis riset tersebut Selasa (23/12/2024).
Hal ini menunjukkan bahwa IPO RATU adalah peluang yang menarik bagi investor yang ingin mendapatkan keuntungan lebih maksimal dari potensi bisnis energi yang terus berkembang.
Periode bookbuilding RATU akan dilaksanakan pada 17–23 Desember 2024, disusul penawaran umum pada 2-6 Januari 2025, dan estimasi pencatatan saham (listing) pada 8 Januari 2025.
CBDK Siap IPO, Peluang Menjanjikan di Pasar Properti
PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) merupakan kontributor utama bagi PANI menyumbang mayoritas pendapatan dan aset 2023, berencana untuk melantai di bursa saham pada 13 Januari 2025.
Dalam IPO ini, CBDK akan menawarkan 567 juta saham atau sekitar 10 persen dari total saham perusahaan, dengan target pendanaan hingga Rp2,3 triliun. CBDK mengelola berbagai proyek properti di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, mulai dari kawasan hunian seperti Permata Hijau dan Milenial Houses hingga area komersial seperti Bizpark PIK 2, Soho Manhattan, dan Menara Syariah.
Dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk mengembangkan lahan seluas sekitar 40 hektare menjadi fasilitas Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions (MICE) melalui anak usahanya, Industri Pameran Nusantara (IPN).
Proyek ini dirancang untuk menjadi salah satu pusat MICE terbesar di Indonesia, hampir dua kali lebih luas dibanding ICE-BSD yang saat ini menjadi fasilitas MICE terbesar di Tanah Air.
Dari sisi kinerja, CBDK memproyeksikan pendapatan 2024 bisa mencapai Rp2 triliun, dengan keuntungan bersih yang diperkirakan mencapai Rp936 miliar.
Harga saham yang ditawarkan pada kisaran Rp3.000-Rp4.060 per saham dinilai cukup menarik karena berada jauh di bawah nilai aset bersih perusahaan, yaitu sekitar Rp14.408 per saham.
"Dengan potensi ini, CBDK diperkirakan dapat memberikan kenaikan harga saham hingga 157 persen setelah resmi melantai di bursa, dengan target harga mencapai Rp7.700 per saham," tulis riset Samuel Sekuritas
Periode bookbuilding berlangsung pada 13–20 Desember 2024, dengan penawaran umum dijadwalkan pada 3–9 Januari 2025. Saham CBDK diperkirakan akan tercatat di bursa pada 13 Januari 2025.
(DESI ANGRIANI)