Ditopang Sentimen Trump, Rupiah Ditutup Menguat ke Rp16.351 per USD

3 hours ago 2

Nilai tukar (kurs) rupiah ditutup menguat 97 poin atau 0,59 persen ke level Rp16.351 per dolar AS (USD) pada perdagangan Selasa (4/2/2025).

 MNC Media.

Ditopang Sentimen Trump, Rupiah Ditutup Menguat ke Rp16.351 per USD. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah ditutup menguat 97 poin atau 0,59 persen ke level Rp16.351 per dolar AS (USD) pada perdagangan Selasa (4/2/2025) setelah sebelumnya terdepresiasi. 

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan penguatan rupiah disebabkan oleh sentimen eksternal di mana Presiden AS Donald Trump menunda rencana mengenakan tarif perdagangan terhadap Kanada dan Meksiko. 

Namun, kenaikan mata uang regional terbatas, mengingat tarif 10 persen Trump terhadap China masih akan berlaku di kemudian hari.

"Baik Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau maupun Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengatakan mereka telah sepakat untuk memperkuat upaya penegakan hukum perbatasan sebagai tanggapan atas tuntutan Trump untuk menindak tegas imigrasi dan penyelundupan narkoba," kata Ibrahim dalam risetnya, Selasa (4/2/2025).

Adapun hal itu juga akan menghentikan sementara tarif sebesar 25 persen selama 30 hari, dengan tarif 10 persen untuk impor energi dari Kanada, yang telah ditetapkan untuk mulai berlaku pada Selasa. 

Sementara penundaan tarif untuk Meksiko dan Kanada telah memberi ruang bagi sentimen risiko untuk membaik dan berkontribusi pada pelemahan dolar AS.

Trump berencana untuk berbicara dengan Presiden China Xi Jinping secepatnya minggu ini. Gedung Putih mengatakan, karena bea masuk 10 persen untuk semua barang China akan mulai berlaku pada Selasa.

Sentimen lainnya, kekhawatiran terus-menerus atas suku bunga AS yang tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, terutama setelah data inflasi indeks harga PCE yang kuat dari minggu lalu. 

Federal Reserve telah mengisyaratkan bahwa inflasi yang kuat akan mengurangi dorongan untuk terus memangkas suku bunga. Pejabat Fed juga menandai keengganan untuk melonggarkan kebijakan di tengah ketidakpastian atas kebijakan Trump.

Dari domestik, Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia awal 2025 kembali mencatatkan kinerja solid dengan ekspansi di level 51,9, meningkat 1,37 persen dari Desember 2024 di level 51,2. 

Kenaikan PMI Manufaktur RI menjadi sinyal positif mengawali 2025. Momentum ini akan terus dijaga, di mana pemerintah berkomitmen menjaga kinerja sektor riil serta mendukung kebijakan yang pro terhadap pertumbuhan industri.

Perkembangan sektor manufaktur pada Januari 2025 mencerminkan ekspansi aktivitas konsumsi dan dunia usaha yang konsisten sejak akhir tahun lalu. 

Halaman : 1 2

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |