Ditopang Fundamental Kuat, DPK Bank Jago (ARTO) Tumbuh 62 Persen Jadi Rp21,4 Triliun

10 hours ago 9

Bank Jago berhasil mendorong kenaikan aset hingga 44 persen secara tahunan.

 iNews Media Group

Ditopang Fundamental Kuat, DPK Bank Jago (ARTO) Tumbuh 62 Persen Jadi Rp21,4 Triliun (foto: iNews Media Group

IDXChannel - PT Bank Jago Tbk (ARTO) telah mengumumkan capaian kinerjanya di triwulan pertama 2025 ini dengan hasil yang cukup positif.

Dari segi realisasi perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK), misalnya, sampai Maret 2025 ARTO sukses membukukan Rp21,4 triliun, tumbuh hingga 62 persen dibanding realisasi DPK pada periode sama tahun sebelumnya.

Pada saat yang sama, bank digital tersebut berhasil membukukan realisasi pencairan kredit sebesar Rp20,3 triliun, meningkat 42 persen dibanding capaian pada periode sama di 2023 lalu.

"(Data) ini menunjukkan strategi (akuisisi nasabah) Bank Jago dan Strategi kolaborasi dengan ekosistem digital, seperti GoTo dan Bibit, berjalan dengan baik, sehingga berhasil meningkatkan DPK dan adopsi penggunaan Aplikasi Jago secara bersamaan," ujar Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, dalam keterangan resminya, Senin (28/4/2025).

Menurut Nafan, Bank Jago (ARTO) dalam hal ini telah berhasil mengembangkan bisnis dengan fokus penguatan fundamental secara berkelanjutan dengan didukung oleh ekosistem GoTo dan Bibit.

Menariknya, dikatakan Nafan, strategi kolaborasi dalam penyaluran kredit juga diikuti dengan manajemen risiko yang baik. Hal ini terbukti dari rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross yang tergolong rendah, yaitu sebesar 0,3 persen, atau jauh di bawah rata-rata industri perbankan pada umumnya.

Capaian tersebut, Nafan menjelaskan, dapat menunjukkan bahwa pendekatan yang dilakukan Bank Jago sangat hati-hati terhadap bisnis pinjaman di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu. 
Namun, di sisi lain, rendahnya NPL juga sekaligus memberikan ruang ekspansi yang terbuka lebar terhadap pertumbuhan kredit.

Sehingga, dengan pertumbuhan tersebut, Bank Jago berhasil mendorong kenaikan aset hingga 44 persen secara tahunan (year on year/YoY), atau mencapai Rp32,5 triliun.

Selain itu, profitabilitas bank juga mengalami peningkatan yang signifikan dengan laba bersih setelah pajak melonjak sebesar 178 persen yoy menjadi Rp60 miliar di triwulan I-2025 ini.

"Manajemen (Bank Jago) yang diisi bankir berpengalaman menurut Saya juga berperan dalam menjaga posisi keuangan yang kuat dan stabil dalam waktu yang cukup lama," ujar Nafan.

Sebagai bank pendatang relatif baru, Nafan menilai Bank Jago merupakan pemain yang mampu bertahan secara sustain terlihat dari pertumbuhan laba yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

Hal tersebut pun diakui oleh Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, yang menilai pencapaian Bank Jago hingga saat ini terbilang sangat baik, khususnya dalam meraih profitabilitas.

"Apalagi dengan konsep digital dan tanpa kantor cabang, membuat Bank Jago memiliki tingkat efisiensi yang sangat baik dibandingkan bank-bank lain," ujar Hans Kwee.

Dengan semakin baiknya inovasi dan program-program yang disematkan dalam aplikasi Jago, Hans Kwee pun optimistis ke depan Bank Jago bisa tumbuh semakin baik. 

"Saya kira dengan pertumbuhan laba (178 persen) itu sudah sangat baik. Tandanya Bank telah berhasil jalankan program-programnya. Prospek ke depan dan fokus menciptakan laba bisa terus dilakukan dengan selektif memilih segmen tertentu, mengingat ekonomi sedang tidak bagus," ujar Hans Kwee.

(taufan sukma)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |