Ditopang Bisnis Pupuk dan Agrokimia, Delta Giri (DGWG) Raup Pendapatan hingga Rp3,4 Triliun

1 week ago 20

berbekal torehan positif tersebut, DGWG optimistis dapat memasang target pertumbuhan minimal double digit pada 2025 ini.

 MNC media)

Ditopang Bisnis Pupuk dan Agrokimia, Delta Giri (DGWG) Raup Pendapatan hingga Rp3,4 Triliun (foto: MNC media)

IDXChannel - PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG) baru saja resmi mengumumkan Laporan Keuangan (LK) Konsolidasi, dengan pendapatan usaha mencapai Rp3,4 triliun di sepanjang 2024 lalu.

Capaian tersebut terhitung tumbuh sebesar 11 persen dibanding realisasi pendapatan pada periode sama tahun sebelumnya, yang masih sebesar Rp3,04 triliun.

"Hasil tersebut berhasil kami capai dengan segmen agrokimia dan pupuk masih menjadi kontributor utama terhadap kinerja penjualan Perseroan secara keseluruhan di 2024 lalu," ujar Direktur Keuangan DGWG, Danny Jo Putra, dalam keterangan resminya, Selasa (8/4/2025).

Dari capaian tersebut, menurut Danny, pihaknya berhasil menyisihkan laba bersih sebesar Rp182 miliar, melonjak tinggi hingga 815 persen dibanding realisasi laba pada 2023, yang tercatat masih sebesar Rp19,89 miliar.

Porsi pertumbuhan laba tersebut, dikatakan Danny, sekaligus menjadi rekor peningkatan laba tertinggi Perseroan, sejak didirikan pada pada 29 November 2011 lalu.

Sementara, menurut Presiden Direktur DGWG, David Yaory, pencapaian moncer di sepanjang 2024 ini telah sesuai dengan proyeksi bisnis yang yang sebelumnya telah disampaikan manajemen dalam Paparan Publik (Public Expose/PE) yang digelar Perseroan pada Desember 2024 lalu.

"Pertumbuhan bisnis ini tidak hanya karena faktor siklus El Nino yang berakhir, namun juga didukung dengan meningkatnya loyalitas dan kepercayaan konsumen terhadap produk-produk kami," ujar David.

Karenanya, berbekal torehan positif tersebut, DGWG disebut David cukup optimistis dapat memasang target pertumbuhan minimal double digit pada 2025 ini.

Guna mendukung target tersebut, DGWG telah menyiapkan berbagai langkah strategis guna memaksimalkan kinerja bisnisnya, sehingga dapat mewujudkan upaya pertumbuhan secara berkesinambungan.

Salah satu langkah strategis yang disiapkan, di antaranya, adalah pengoperasian pabrik karbamasi (bahan aktif agrokimia) pada triwulan II-2025 demi menjawab kebutuhan pasar domestik dan global.

"Sambutan pasar sangat positif terhadap segmen usaha karbamasi kami. Hal ini terlihat dari banyaknya calon mitra yang berminat menjalin kerja sama untuk memasok produk bahan aktif agrokimia saat kami berpartisipasi dalam Agrochemical & Crop Protection Exhibition 2025 di Shanghai pada pertengahan Maret 2025 lalu," ujar David.

Sedangkan di segmen pupuk, dikatakan David, pihaknya juga berencana membangun pabrik pupuk di wilayah Sumatra, dengan di triwulan II-2025 ditargetkan telah masuk tahap pembangunan.

Pabrik ini diproyeksikan dapat menambah kapasitas produksi sebanyak 100.000 metrik ton per tahun pada tahap awal. Pabrik ini juga diharapkan dapat memenuhi permintaan pupuk di wilayah Sumatera dengan harga yang lebih kompetitif, seiring dengan penurunan biaya distribusi.

"Sumber dana pembangunan pabrik pupuk ini menggunakan sumber dana dari laba ditahan yang disiapkan dalam rencana bisnis 2025," ujar David.

Tak hanya itu, DGWG juga berencana untuk meluncurkan berbagai produk baru di hampir seluruh segmen usaha, termasuk pestisida, pupuk, dan alat-alat pertanian.

"Kami akan terus memperluas portofolio produk kami untuk mencakup berbagai kebutuhan pasar yang terus berkembang," ujar David.

Di pasar domestik, DGWG telah bekerja sama dengan sekitar 7.000 kios tani, yang melayani sekitar 30 persen dari total petani di Indonesia.

Selain ekspansi di dalam negeri, ke depan DGWG juga akan memperluas jangkauan pasar ekspor dengan menargetkan kawasan ASEAN, China, Asia Selatan, Australia, serta Amerika Latin, termasuk Brasil.

Dengan berbagai strategi ekspansi ini, DGWG optimistis dapat mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada level double digits pada tahun 2025.

"Perusahaan menargetkan kenaikan pendapatan sebesar 16 persen dan laba bersih sebanyak 27 persen di sepanjang 2025 ini. Untuk Capex (capital expenditure/anggaran belanja modal) kami siapkan sebesar Rp133 miliar, sebagai tindak lanjut atas realisasi penggunaan capex di 2024 yang mencapai Rp182 miliar," ujar David.

(taufan sukma)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |