Dikenal Sebagai Kota Hedon, Begini Cara Mengatur Keuangan di Jakarta dengan Gaji Rp6 Juta

IDXChannel – Bagaimana cara mnegatur keuangan di Jakarta dengan gaji Rp6 juta per bulan? Jakarta tentunya dikenal dengan biaya hidup yang tinggi. Mulai dari harga sewa rumah yang melonjak, biaya transportasi, hingga harga kebutuhan sehari-hari yang semakin mahal. 

Namun, meski dengan gaji 6 juta per bulan, Anda tetap bisa mengatur keuangan secara efektif dan hidup dengan nyaman. 

Berikut adalah beberapa tips cara mengatur keuangan di Jakarta dengan gaji Rp6 juta:

1. Buat Anggaran Bulanan (Budgeting)
Langkah pertama dalam mengatur keuangan adalah membuat anggaran bulanan yang rinci. Tentukan pos-pos pengeluaran utama yang wajib Anda bayar setiap bulan, seperti:

a) Sewa rumah atau kos: Jika Anda tinggal di Jakarta, sewa rumah atau kos bisa menjadi pengeluaran terbesar. Cari tempat tinggal yang sesuai dengan kemampuan finansial Anda.
b) Transportasi: Biaya transportasi di Jakarta sangat bervariasi, tergantung apakah Anda menggunakan transportasi umum atau kendaraan pribadi. Gunakan transportasi umum seperti KRL, TransJakarta, atau MRT untuk menghemat biaya.

c) Makanan: Tentukan anggaran untuk kebutuhan makan dan minum, baik itu makan di rumah atau makan di luar. Membawa bekal dari rumah bisa menjadi solusi untuk menghemat pengeluaran.

d) Tagihan dan kebutuhan lain: Jangan lupa alokasikan anggaran untuk tagihan listrik, air, internet, dan kebutuhan lainnya.
Dengan mengetahui besaran pengeluaran utama Anda, Anda bisa menentukan berapa banyak yang harus dialokasikan untuk masing-masing kategori.

2. Menabung dan Investasi
Meski gaji 6 juta mungkin terasa terbatas, menabung dan berinvestasi tetap penting untuk masa depan. Sisihkan sekitar 10-20 persen dari gaji Anda setiap bulan untuk ditabung atau diinvestasikan. Pilihan investasi yang bisa dipertimbangkan dengan dana terbatas antara lain:

a) Reksadana: Cocok bagi Anda yang ingin investasi dengan modal kecil dan risiko yang terkelola.
b) Emas: Emas bisa menjadi pilihan investasi yang aman dan dapat dilakukan dengan nominal kecil.
c) Deposito: Jika Anda lebih menyukai investasi yang stabil dengan risiko rendah, deposito bisa jadi pilihan.

Halaman : 1 2