PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA) masuk ke dalam KBMI II setelah memperoleh suntikan modal dari induknya, PT Capital Global Investama.
PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA) masuk ke dalam KBMI II setelah memperoleh suntikan modal dari induknya, PT Capital Global Investama. (Foto: MNC Media)
IDXChannel - PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA) resmi masuk ke dalam Kelompok Bank Berdasarkan Modal (KBMI) II setelah memperoleh suntikan modal dari induknya, PT Capital Global Investama (CGI). Dengan tambahan ekuitas tersebut, modal inti BACA menembus level Rp6 triliun.
KBMI merupakan kategori yang dibuat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengklasifikasikan bank berdasarkan modal inti yang dimilikinya. Terdapat empat kategori KBMI yakni KBMI I (kurang dari Rp6 triliun), KBMI II (Rp6-Rp14 triliun), KBMI III (Rp14-Rp70 triliun), dan KBMI IV (lebih dari Rp70 triliun).
"Dengan masuknya ke dalam KBMI II, ini menunjukkan komitmen jangka panjang pemegang saham untuk selalu memperkuat permodalan agar menjadikan Bank Capital lebih kuat dan solid," kata Direktur Utama BACA, Kurniawan Halim lewat keterangan resmi, Sabtu (11/1/2025).
Suntikan modal tersebut seiring kehadiran CGI sebagai pengendali baru Bank Capital. Pada 18 November 2024, CGI yang dimiliki Danny Nugroho resmi menuntaskan akuisisi saham PT Inigo Global Capital serta PT Delta Indo Swakarsa.
Danny yang menjabat sebagai Komisaris Utama BACA sebelumnya memiliki 28,67 persen lewat CGI. Dengan akuisisi tersebut, maka CGI menguasai 74,7 persen saham sehingga menjadi pemegang saham mayoritas di BACA.
Bank Capital yang sebelumnya bernama PT Bank Credit Lyonnais Indonesia saat ini memiliki struktur permodalan yang kuat. Hal ini ditunjukkan dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio atau CAR) yang mencapai 52,24 persen.
Sejak masuknya Danny Nugroho, BACA fokus memperkuat segmen bisnisnya di sektor UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Dengan 70 cabang yang tersebar di Indonesia, BACA mengintegrasikan layanan digital untuk nasabah Bank sehingga memiliki akses yang lebih fleksibel dalam mengelola bisnis mereka.
"Sinergi pengembangan UMKM dengan melakukan integrasi layanan digital perbankan akan menjadi fondasi dasar bagi Bank Capital memperkuat kinerja di masa mendatang," katanya.
Hingga kuartal III-2024, Bank Capital membukukan pendapatan bunga Rp707 miliar, tumbuh 16 persen dibandingkan periode yang sama 2023 sebesar Rp611 miliar. Sementara laba bersih periode berjalan Bank mencapai Rp80,7 miliar, melesat 60 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp50,3 miliar.
Per 30 September 2024, posisi ekuitas Bank Capital tercatat Rp5,3 triliun, naik 56 persen dibandingkan akhir 2023 sebesar Rp3,4 triliun. Kenaikan ekuitas dalam sembilan bulan pertama itu disebabkan setoran modal sebesar Rp1,8 triliun.
(Rahmat Fiansyah)