Sejumlah saham mengalami penurunan sejalan dengan IHSG yang melemah lebih dari tiga persen sepanjang 2024.
Sejumlah saham mengalami penurunan sejalan dengan IHSG yang melemah lebih dari tiga persen sepanjang 2024. (Foto: MNC Media)
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat penurunan lebih dari tiga persen sepanjang 2024. Sejalan dengan pelemahan indeks utama di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu, sejumlah saham mencetak kinerja buruk pada tahun ini.
IDX Channel menghimpun deretan saham yang anjlok cukup signifikan pada tahun ini yang menggambarkan risiko tinggi dalam berinvestasi saham. Layaknya dua sisi koin uang, potensi keuntungan tinggi (high return) selalu berdampingan dengan risiko tinggi (high risk).
Dari “universe” IHSG yang mencapai total 947 emiten hingga akhir 2024, banyak saham yang berguguran sejak BEI mengubah batas harga terendah saham dari Rp50 menjadi Rp1. Akibatnya, beberapa saham terjun ke bawah Rp50, bahkan ada yang dihargai Rp1 saja.
Saham PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) mencatat kinerja terburuk dari semua saham yang ada dengan penurunan 94 persen. Sejak harga terendah ditetapkan Rp1, saham BTEK merosot hingga ke level Rp3. Artinya, jika Anda memiliki saham BTEK Rp100 juta pada awal tahun ini, maka uang Anda tersisa Rp6 juta.
Para Penghuni Top Losers di LQ45
Di kelompok LQ45, yang dikenal sebagai himpunan saham likuid dengan fundamental kuat, beberapa emiten raksasa juga terpukul. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) memuncaki deretan top losers dengan penurunan hingga 49,19 persen ke Rp3.290.
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) berada di urutan kedua dengan penurunan 46,9 persen ke Rp1.885 per saham, diikuti PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) yang melorot 42,13 persen ke level Rp125 per saham.
Papan Akselerasi: Risiko Tinggi di Saham Baru
Segmen papan akselerasi yang menampilkan emiten-emiten beraset mini menjadi salah satu area dengan penurunan ekstrem. Papan dengan kode ABX ini berisikan emiten-emiten dengan nilai aset maksimal Rp250 miliar.
PT Indo Boga Sukses Tbk (IBOS) mencatat penurunan tajam 90,06 persen dengan harga Rp33 per saham. Lalu ada saham PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk (LMAX) menyusul dengan koreksi 76,98 persen ke level Rp29 dan PT Anugerah Spareparts Sejahtera Tbk (AEGS) yang melemah 69,90 persen ke harga Rp31.
Berikut adalah Daftar Saham Top Losers Sepanjang 2024:
IHSG
1. PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) -94,00 persen
2. PT Indo Boga Sukses Tbk (IBOS) -90,06 persen
3. PT Berkah Beton Sedaya Tbk (BEBS) -90,00 persen
4. PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN) -90,00 persen
5. PT Dosna Roha Indonesia Tbk (ZBRA) -88,26 persen
6. PT Quantum Clovera Investama Tbk (KREN)-88,00 persen
7. PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk (JGLE) -88,00 persen
8. PT Andira Agro Tbk (ANDI) -88,00 persen
9. PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) -88 persen
10. PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT) -87,50 persen
LQ45
1. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) -49,19 persen
2. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) -46,90 persen
3. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) -39,96 persen
4. PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) -39,90 persen
5. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) -35,15 persen
6. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) -33,48 persen
7. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk -32,08 persen
8. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) -28,11 persen
9. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) -26,09 persen
10. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) -25,59 persen
ABX
1. PT Indo Boga Sukses Tbk (IBOS) -90,06 persen
2. PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk (LMAX) -76,98 persen
3. PT Anugerah Spareparts Sejahtera Tbk (AEGS) -70,48 persen
4. PT Multisarana Intan Eduka Tbk (MSIE) -50,00 persen
5. PT Widiant Jaya Krenindo Tbk (WIDI) -48,28 persen
6. PT Lavender Bina Cendikia Tbk (BMBL) -44,00 persen
7. PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) -34,92 persen
8. PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP) -32,49 persen
9. PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG) -31,15 persen
10. PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk (CASH) -31,07 persen
(Rahmat Fiansyah)